AgamSumatera Barat

Jeritan Warga Kayu Pasak Timur, Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam

×

Jeritan Warga Kayu Pasak Timur, Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam

Sebarkan artikel ini
Kiri Rano Fajri, kanan almarhum Barun Alamsyah saat dibawa ke pemakaman.

PALEMBAYAN, marapipost.com-Jeritan Warga Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, karena belum merdeka dari keterisolasian, hingga berita ini turunkan, masih belum memiliki sarana dan prasarana jalan yang memadai, sementara negara Republik Indonesia meratap, sudah 80 tahun merdeka.

Yang diratapkan warga Jorong Kayu Pasak Timur, ketika ada warga yang sakit, tidak kuat berjalan, tidak jalan untuk ditempuh kendaraan bermotor, karena masih jalan setapak, licin apabila disiram hujan, karena belum ada pengerasan. “Kami belum merdeka, kami belum memiliki jalan sebagaimana layak kampung lain”, tutur Rano Fajri, Warga Dusun Maua Timur, Jorong Kayu Pasak Timur, Selasa (21/10/2025).

Karena itu ia meminta agar pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten Agam, Pemerintah Daerah Sumatera Barat, maupun Pemerintah Pusat, untuk membangun jalan yang memadai untuk kepentingan fasilitas umum. Jangan untuk kendaraan roda 4, kendaraan roda 2 saja belum bisa melintasi, tutur Rano Fajri.

Yang menyedihkan Rano Fajri, ketika membawa bapak mertuanya Barun Alasyah (65 tahun) untuk berobat ke Puskesmas Koto Alam Minggu (19/10/2025), tidak jadi sampai dapat pertolongan, karena untuk mebawa bapak mertuanya ke klinik (Puskesmas) dibawa dengan tandu. Kebetulan pada hari itu hujan lebat, kesulitan membawa bapak mertua dengan tandu, selain jalan juga becek.

Dalam perjalanan untuk menuju Puskesmas Koto Alam, bapak kritis, kebetulan tidak jauh dari bapak mulai kritis, ada rumah keluarga, beliau dibawa kerumah keluarga itu. Tapi tidak lama berselang istirahat dirumah keluarga itu, bapak mertua menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Seandainya ada jalan yang dapat ditempuh kendaraan roda 4, bapak mertua akan cepat dapat pertolongan, tapi karena, terlambat, karena tidak perhubungan bapak mertua meninggal dirumah keluarga tersebut, betapa sedihnya, dan rasa penyesalan. Andaikata perhubungan lancar, tentu saja bapak mertua cepat dapat pertolongan dibawa dengan mobil, papar Rano Fajri.

Wali Nagari Salareh Aia, Rijal Berkah, ketika dihubungi Selasa (21/10/2025), mengakui, jalan ke Dusun Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur itu, belum ada sarana dan prasarana jalan yang memadai. Panjang jalan ke Jorong Kayu Pasak Timur itu ada sekitar 6 km, masih jalan tanah. Sudah sering diusul untuk ditingkatkan, tapi belum berhasil, belum masuk keprioritas satu,  padahal jalan tersebut sangat penting artinya bagi masyarakat.

Juga dahulunya, jelas Wali Nagari Salareh Aia Rijal Berkah, sudah pernah diusul jalan tersebut dibuka dengan program manunggal TNI, tapi tidak jadi, dengan alasan dikawasan itu adalah kawasan hutan, itulah sebabnya, padahal daerah itu perkampungan, tapi kini sudah dibolehkan karena sudah berubah jadi berstatus “Tora”.[lk]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *