AgamSumatera Barat

Pembangunan Saranaprasana Batalyon TNI AD di Agam Mulai Disosialisasikan

×

Pembangunan Saranaprasana Batalyon TNI AD di Agam Mulai Disosialisasikan

Sebarkan artikel ini

LUBUK BASUNG, marapipost.com-Di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat akan dibangun Batalion TNI. Bila tidak ada aral melintang, sarana dan prasara Batalyon TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan dibangun di Padang Mardani, Nagari Manggopoh, dilahan eks lahan HGU PT. Inang Sari. Untuk pembangunan fasilitas Bataliyon TNI AD itu, dibutuhkan lahan seluas 60 hektar.

Wali Nagari Manggopoh Zahmas Ari menjawab pertanyaan Rabu (3/9/2025), sebagai persiapan untuk pembangunan sarana prasarana Batalion TNI itu, Selasa (2/9/2025) sudah disosialisasikan di Aula Kantor Wali Nagari Manggopoh di Balai Satu Manggopoh.

Pertemuan itu mengundang tokoh-tokoh masyarakat Nagari Manggopoh, termasuk masyarakat penggarap, mengikuti sosialisasi terhadap persiapan pembangunan sarana dan prasarana Batalion TNI tersebut. Sosialisasi langsung dari Kodim Agam/Bukittinggi, Kasdim.

Zahmas Ari yang juga didampingi mantan Wali Nagari Manggopoh Ridwan Dt. Tumbijo Anggota DPRD Sumatera Barat periode 2024-2029. Menjawab, pertanyaan, dijelaskan Anggota DPRD Sumatera Barat Ridwan Dt. Tumbijo, terhadap status tanah (lahan), tanah tersebut adalah tanah Negara.

Karena status tanah tersebut tanah negara, koordinasinya kita serahkan saja ditingkat pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam hanya menyelenggarakan program pemerintah, jelas Ridwan Dt. Tumbijo. Kalau ada masyarakat berpendapat lain, boleh-boleh saja, kesemua itu sudah diatur dengan Undang-undang dan peraturan.

Tapi diyakini, yang namanya pemerintah, tidak akan merugikan masyarakat, sebagai bukti, sebelum dilaksanakan pembangunan, disosialisasikan terlebih dahulu agar masyarakat mengetahui terhadap program pemerintah ini.

Tujuan sosilaisasi itu, agar tidak beredar issu yang bukan-bukan. Kesimpulannya, mendirikan battalion TNI di Kabupaten Agam (Lubuk Basung) akan berdampak sangat baik kepada Kabupaten Agam, percaya lah, tutur Ridwan Dt. Tumbijo.   

Ketua Pemuda Padang Mardani Yurnalis ketika diminta tanggapannya, khusus bagi penggarap lahan di eks lahan HGU PT. Inang Sari, masyarakat menggarap lahan tersebut, hanya buat sementara, apabila pihak berwenang sudah waktunya untuk memanfaatkan lahan tersebut, tidak masalah, tutur Yurnalis.

Disisi lain, diperoleh informasi, satu batalyon umumnya terdiri dari dua hingga 6 kompi, tetapi jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada negara dan jenis unit militer. Misalnya, di TNI-AD, sebuah batalyon infanteri biasanya memiliki 3-6 kompi, sedangkan di beberapa sistem organisasi militer lainnya bisa berjumlah empat kompi.

Jumlah prajurit dalam satu batalyon bervariasi, namun biasanya berkisar antara tiga ratus hingga seribu prajurit, tergantung jenis batalion (misalnya infanteri, artileri). Di Indonesia, Batalyon Infanteri (Yonif) TNI AD secara umum memiliki 700 hingga 1.000 prajurit.[lk]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *