Kota PariamanSumatera Barat

Permasalahan Wartawan dan Kapolres Pariaman Tutup Buku, Mitra Strategis Jangan Lagi ‘Mis’

×

Permasalahan Wartawan dan Kapolres Pariaman Tutup Buku, Mitra Strategis Jangan Lagi ‘Mis’

Sebarkan artikel ini

PARIAMAN, marapipost.com-Senin siang itu (25/8/2025), satu per satu rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Piaman (AJP) mulai berdatangan di Pasar Kuliner, Jati, Kota Pariaman. Kedatangan mereka menunjukkan rasa solider yang hebat–tak lekang–oleh waktu.

Dari Pasar Kuliner beranjak ke Gedung Balaikota Pariaman, ada reskejul tempat menuju ruang rapat walikota. Agendanya adalah pertemuan silaturahim dengan Kapolres Pariaman Andreanaldo.

Di sana Kapolres Pariaman AKBP Andreanaldo bersama jajaran sudah datang lebih dulu. Tak hanya rekan-rekan dari Polres Pariaman saja yang hadir, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Susmelawati Rosya dan rombongan pun turut menanti kehadiran aliansi wartawan memasuki ruangan.

Tak henti-hentinya mantan Kapolres Solok ini menyuarakan pesan sinergitas dan kekeluargaan. “Saya mengapresiasi kegiatan ini. Saya merasakan aura kekeluargaan yang begitu besar, dan berharap kawan kawan media menjadi mitra bahkan keluarga,” tutupnya.

Aura harmoni kekeluargaan yang kental–bersinergis–menyatu dalam ruangan itu. Ada yang menarik dalam pertemuan serius tapi santai tersebut. Sejak awal memasuki ruang rapat, jokes-jokes Andreanaldo senantiasa mengisi, mendominasi gelak tawa semua yang datang.

Dengan seketika persoalan antara wartawan dan polisi Pariaman yang santer belakangan ini, berakhir larut dalam gurauan. Yang dikemukakan hanyalah sinergitas; penekanan kembali bahwa polisi dan wartawan itu merupakan mitra strategis: wartawan berperan menyampaikan informasi dan melakukan kontrol sosial, sementara polisi bertugas menjaga keamanan dan penegakan hukum.

“Jurnalis adalah mitra strategis kami. Melalui sinergi dengan insan pers, kita bisa bersama-sama menjaga stabilitas, menyampaikan pesan pembangunan, dan memperkuat kepercayaan publik,” sebut Andrenaldo.

Benar kata pituah orang-orang tua dulu, dan di sinilah berlakunya hukum kausalitas: tak kenal maka tak sayang. Sehingga sering terjadilah mispersepsi.

Dan tutup buku sudah! Semua hati–di dua pihak–pun kembali fitrah, disucikan dengan jawatan silaturahmi. Namun kendati sudah tutup buku, tapi selalu ada ibrah di balik peristiwa yang terjadi, agar kelak dijadikan kaca benggala untuk masa yang akan datang.

Tak ada ketegangan selama pertemuan antara polisi dan wartawan yang tadinya bersiteru, semua larut dalam guyonan Andreanaldo. 

“Tanpa kami ketahui, ternyata Andreanaldo itu humble, punya selera humor yang tinggi, serta  ke-isme-annya terhadap keminangkabauan yang kuat. Sosok pemimpin yang berjiwa besar. Salam presisi!!” celetuk para awak media.[***]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *