Padang PariamanSumatera Barat

Hebat Padang Pariaman, Dua Sekaligus Terima Sertifikat Penghargaan

×

Hebat Padang Pariaman, Dua Sekaligus Terima Sertifikat Penghargaan

Sebarkan artikel ini

PADANG PARIAMAN, marapipost.com— Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat sejarah baru bidang kesehatan, setelah resmi menerima dua sertifikat eliminasi penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs) dari Kementerian Kesehatan RI. Satu-satnya Padang Pariaman daerah penerima penghargaan itu adalah Padang Pariaman di Sumatera Barat, yang meraih dua sertifikat sekaligus, yakni Eliminasi Filariasis dan Bebas Frambusia tahun 2025.

Penyerahan dilakukan pada Rabu (20/8/2025) melalui pertemuan hybrid dan melalui Zoom Meeting yang dipimpin Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. Sertifikat diterima langsung oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, didampingi Staf Ahli Bupati Budi Mulya serta Plt Kepala Dinas Kesehatan, Efri Yeni.

“Ini bukan sekadar capaian administratif, tetapi bukti kerja sama kolektif. Sertifikat ini saya persembahkan untuk masyarakat Padang Pariaman”, kata John Kenedy Azis. 

Ia menyampaikan terima kasih kepada tenaga kesehatan, kader, aparat nagari, hingga tokoh masyarakat yang menjadi garda terdepan memastikan daerah ini bebas dari penyakit menular tropis.

Filariasis, penyakit parasitik kronis disebabkan cacing Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, telah lama menjadi ancaman kesehatan masyarakat tropis. Upaya eliminasi di Padang Pariaman dimulai sejak 2013 melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM).

Menurut Efri Yeni, capaian ini melalui proses panjang, termasuk tiga kali Transmission Assessment Survey (TAS) pada 2018, 2021, dan 2024, dengan hasil konsisten nihil kasus. “Itu artinya rantai transmisi sudah terputus total,” ujarnya.

Selain filariasis, Padang Pariaman juga berhasil menekan frambusia-infeksi kulit, tulang, dan sendi akibat bakteri Treponema pallidum pertenue. Penyakit yang sering menyerang anak-anak di wilayah tropis ini berhasil dieliminasi melalui program pengobatan massal berbasis antibiotik azithromycin serta surveilans berlapis.

“Hasil uji serologis dan investigasi lapangan mengonfirmasi tidak ada kasus baru. Keberhasilan ini penting karena frambusia sangat mudah menular di komunitas padat”, kata Efri Yeni.

Keberhasilan Padang Pariaman mempertegas bahwa eliminasi NTDs bisa dicapai dengan kolaborasi, disiplin, dan intervensi berbasis bukti ilmiah.

“Penghargaan sejati bukanlah kertas sertifikat, melainkan lahirnya generasi baru yang tumbuh sehat tanpa ancaman penyakit filariasis dan frambusia”, jelas Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis.[lk/kf]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *