TANJUNG MUTIARA, marapipost.com-Masyarakat pengguna jalan Kampung Darek-Pasar Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diharapkan bersabar hingga tahun 2026, sebab jembatan yang dibangun tahun CV. Pelita Sikoember tahun 2022 tersebut masih terbengkalai.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Agam Rahmat Lasmono, menjelaskan, tahun 2025 ini kelanjutan pembangunan tersebut belum dapat dilaksanakan, karena keterbatasan anggaran, tapi direncanakan kelanjutan pembangunan jembatan tersebut tahun 2026, jelas Rahmat Lasmono Sabtu (24/1/2025) di Lubuk Basung.

Pembiayaan Jembatan Kampung Darek ini bersumber dari kegiatan BPBD Kabupaten Agam dengan jumlah dana Rp995.605.500, dengan kontrak kerja nomor 01.K.J1/PPK-PPB/BPBD-AG/V-2022, tertanggal 20 Juni 2022. Agar pekerjaan lancer, dalam melaksanakan pekerjaan, diawasi CV. Lanka Archindo, dengan lama pekerjaan 120 hari kalender.
Hingga berita ini diturunkan, pekerjaan proyek tersebut belum dilanjutkan, masih terbengkalai Tapi dalam perjalanannya pekerjaan proyek ini tidak berjalan lancar, sering rekanan tidak bekerja, hasilnya, pekerjaan proyek tidak dapat diselesaikan pihak kontraktor sampai batas waktu yang telah ditetapkan yang telah dicantumkan dalam perjanjian kontrak kerja.
Dari tahun 2022 sudah selama tiga tahun waktu yang dilewatkan, dengan alasan keterbatasan anggaran hingga kini jembatan yang sangat penting bagi rakyat untuk kelancaran perekonomian mereka, masih terbengkalai. Kepala Bappeda Kabupaten Agam Rahmat Lasmono, telah menjawab atas pertanyaan media, tahun 2026 pekerjaan proyek tersebut dilanjutkan. Itulah jawaban Ketua Bappeda Kabupaten Agam Rahmat Lasmono ketika dikonpirmasi.
Untuk kelancaran masyarakat pengguna jalan dalam beraktivitas sehari-hari, masyarakat membangun jembatan darurat dari bahan lokal dari pohon. Apa upaya Wali Nagari Tiku Selatan sebagai Kepala Pemerintahan Nagari Tuku Selatan, dikontak melalui jaringan selular, belum dapat dihubungi.[lk]