BATUSA GKAR, marapipost.com-Sebanyak 13 buah rumah korban bencana galodo di nagari Parambahan Kecamatan Limokaum,belum satu pun yang dibangun.Untuk itu, para korban mengharapkan kepada pemerintah kabupaten Tanah Datar segera membangun rumah tersebut sehingga korban musibah Galodo kembali memiliki tempat berlindung bersama keluarganya.
Irham salah seorang korban galodo yang selamat didampingi rekan-rekannya, Minggu (2/5/2024) di jorong Tigo Batur Nagari Parambahan mengatakan, jorong Tigo Batur cukup parah diterjang galodo dengan korban jiwa 9 orang,kepala bandar yang rusak 8 buah dan berhektar- hektar sawah yang rusak tidak bisa ditanami.
Seterusnya, Kenderaan roda empat yang rusak parah tidak bisa dipakai tercatat 12 buah,honda 35 buah. Banyaknya korban jiwa, kenderaan roda empat dan dua karena masyarakat masih banyak yang istirahat malam itu sambil minum kopi dan kenderaannya diparkir depan kedai,ketika galodo datang langsung menyapu kedai dan isinya,kenderaan roda empat dan roda dua,tekan Irham yang kakinya cedera menyelamatkan diri.
Selanjutnya Wali nagari Parambahan Robi Yasdi ketika dikonfirmasi Marapipost tentang bencana alam Galodo yang memporak porandakan Nagari Parambahan melalui gadgetnya,Senin (3/6/2025) menyebutkan, nagarinya cukup parah dihantam bencana Galodo.
Dikatakan, Informasi yang disampaikan masyarakat, sebut Robi,memang benar.Namun dari catatan yang ada, rumah rusak lebih banyak lagi tetcatat 18 unit, kepala bandar, 8 buah dan puluhan kenderaan roda empat dan roda dua rusak parah tidak bisa dipakai.
Pembangunan rumah korban galodo dibekas bangunan lama tidak dibenarkan,karena merupakan garis merah yang tidak boleh dibangun, tekan Robi.
Pemerintah Daerah,imbuh Wali Robi, 18 orang korban yang rumahnya dilululantakan Galodo akan direrelokasi ke Rambatan dengan rumah siap huni dan tambahan Uang Rp 60 juta.
Irham salah seorang korban galodo yang selamat didampingi rekan-rekannya, Minggu (2/5/2024) di jorong Tigo Batur Nagari Parambahan mengatakan, jorong Tigo Batur cukup parah diterjang galodo dengan korban jiwa 9 orang,kepala bandar yang rusak 8 buah dan berhektar- hektar sawah yang rusak tidak bisa ditanami.
Seterusnya, Kenderaan roda empat yang rusak parah tidak bisa dipakai tercatat 12 buah,honda 35 buah. Banyaknya korban jiwa, kenderaan roda empat dan dua karena masyarakat masih banyak yang istirahat malam itu sambil minum kopi dan kenderaannya diparkir depan kedai,ketika galodo datang langsung menyapu kedai dan isinya,kenderaan roda empat dan roda dua,tekan Irham yang kakinya cedera menyelamatkan diri.
Selanjutnya Wali nagari Parambahan Robi Yasdi ketika dikonfirmasi Marapipost tentang bencana alam Galodo yang memporak porandakan Nagari Parambahan melalui gadgetnya,Senin (3/6/2025) menyebutkan, nagarinya cukup parah dihantam bencana Galodo.
Dikatakan, Informasi yang disampaikan masyarakat, sebut Robi,memang benar.Namun dari catatan yang ada, rumah rusak lebih banyak lagi tetcatat 18 unit, kepala bandar, 8 buah dan puluhan kenderaan roda empat dan roda dua rusak parah tidak bisa dipakai.
Pembangunan rumah korban galodo dibekas bangunan lama tidak dibenarkan,karena merupakan garis merah yang tidak boleh dibangun, tekan Robi.
Pemerintah Daerah,imbuh Wali Robi, 18 orang korban yang rumahnya dilululantakan Galodo akan direrelokasi ke Rambatan dengan rumah siap huni dan tambahan Uang Rp 60 juta.
Sedangkan korban yang tidak mau direlokasi,hanya diberi uang sebesar Rp60 juta. Itu diserahkan