BATUSANGKAR, marapipost.com-Saya akan memberitahu segera Kadis Pertanian saya, untuk turun ke nagari Tabek dan nagari lain sekaligus mengecek eksistensi hama tikus yang telah menyerang tanaman padi masyarakat, sehingga diketahui nanti bagamana mengatasi hama tikus penyebab gagal panen itu.
Hal tersebut terungkap dalam dialog bersama Kepala daerah yang diajukan wartawan Marapipost ketika buka bersama bupati dan Kadis Kominfo Drs.Yusrizal M.M,dan Kabag Prokopim Dedi Tri Widono dan seluruh wartawan berdomisili di Tanah Datar, Sabtu (6/4/2024) malam di gedung Indojolito Batusangkar.
Menjawab Marapipost untuk membasmi hama tikus di daerah-daerah gagal panen, Bupati Eka menyebutkan usai mendapat laporan dari Kadis Pertanian mbak Sri bupati akan mengambil sikap melakukan buru Tikus di nagari Tabek dan nagari gagal panen lain di Rambatan,Limokaum, Seitarab.
Namun Bupati mengajak para petani agar mengikuti program pemerintah daerah berupa Asuransi usaha tani padi (AUTP) sehingga petani gagal panen akan memperoleh ganti rugi gagal panen. Persyaratan asuransi itu bisa diperoleh dari Dinas pertanian Tanah Datar, imbuh Eka seraya menyebutkan Dinas pertanian telah membuat posko informasi yang dikenal juga dengan Posko Brigade perlindungan tanaman. Disini,petani bisa change opinion tentang masalah pertanian.
Seterusnya kata Bupati, kita punya Kegiatan pengendalian hama tikus yang dikenal dengan Berburu hama tikus dilaksanakan 15 kali terhadap sawah petani yang diserang hama tikus tersebar di Tanah Datar. Aktivitas ini akan terus kita kembangkan, tekan Eka Putra lagi.
Kadis pertanian Tanah datar Mbak Sri dikonfirmasi, Minggu (7/4/2024) tentang eksistensi hama tikus yang menyerang tanaman padi penyebab gagal panen, membenarkan adanya sawah petani yang diserang hama tikus, seperti di kecamatan Rambatan,Pariangan,Seitarab, Limokaum dan Lintau yang diamini Kepala Brigade perlindungan tanaman Roni Wijaya.
Dikatakan, dalam menangani persoalan petani padi, Dinas Pertanian dan jajarannya telah melakukan buru tikus sebanyak 15 kali beberapa nagari tetapi hasilnya memang belum maksimal.Untuk itu usai lebaran kegiatan buru tikus akan dilaksanakan lagi sesuai permintaan kelompok tani disamping itu, terus nengembangkan program Asuransi usaha tani padi (AUTP) dan Posko/Brigade perlindungan tanaman.[emer]