PADANG, marapipost.com-Kementrian Agama Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (4/3/2024) mengadakan pembinaan terhadap Penyuluh Agama Islam. Diikuti sebanyak 69 orang, baik berasal dari tenaga PNS, PPPK maupun Non PNS. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Dhave Kecamatan Nanggalo.
Kepala Kemenag, Edy Oktafiandi dalam sambutannya menjelaskan, pembinaan ini dilaksanakan bertujuan untuk memotivasi agar lebih inovatif dalam menjalankan tugas dilapangan untuk melaksanakan tugasnya sebagai tenaga penyuluh agama.
Kakamenag Edy Oktafiandi mengingatkan, penyuluh adalah pelayan dibidang keagamaan, baik ditengah-tenvah masyarakat maupun di Kantor Urusan Agama (KUA), justeru itu, materi-materi kepenyuluhan hendaklah dikuasai, papar Edy Oktafiandi.
“Kita merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk membina umat agar tercipta masyarakat yang tahu dan sadar akan kewajibannya sebagai hamba Tuhan, Allah Azza wajalla. Dan juga mampu berkasih sayang dengan sesama umat manusia, apakah sesama pemeluk agama yang sama atau dengan pemeluk agama lainnya”, ujar Edy Oktafiandi.
Kepala Kemenag juga menyampaikan agar setiap penyuluh agama Islam mampu menciptakan kesejukan, kedamaian ditengah-tengah masyarakat. Perbedaan agama, kebudayaan, ras maupun warna kulit merupakan sunnatullah yang tidak seharusnya dijadikan sebagai ajang ketidak harmonisan, ungkapnya.
Kepala Bidang Penais Zawa Kanwil Sumatera Barat Yufrizal sebagai nara sumber pada acara tersebut, memberi sinyal terhadap peran yang harus dimainkan oleh penyuluh agama dalam meningkatkan ekonomi umat.
Yufrizal ingin agar penyuluh agama Islam jangan bertahan pada zona nyaman (tidak mau berusaha keras-Red) dengan hanya melaksanakan tugas yang itu-itu saja secara monoton, seperti ngajar TPQ, ceramah-ceramah pada kegiatan-kegiatan tertentu.
Beliau berharap pasang mata dan telinga untuk membantu majelis taklim, kelompok- kelompok pengajian, UMKM dan lainnya lalu bantu kelompok tersebut untuk memperbesar usahanya dengan menggandeng BAZNAS maupun Laz-Laz (Lembaga-lembaga Amil Zakat) yang ada.
Dengan demikian, keberadaan para penyuluh agama lebih dirasakan keberadaannya oleh masyarakat luas. Hal tersebut tentu akan sangat berdampak nanti dalam menyampaikan program-program keagamaan dimasa yang akan datang, pungkasnya.
Penyuluh juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat seperti kemahiran menggunakan media online dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Mengemas pesan agama melalui media online akan lebih jauh jangkauannya dan lebih terasa manfaatnya.
Narasumber lainnya, Rahmat TK.Sulaiman yang menekankan pentingnya seorang penyuluh Agama menguasai teknik komunikasi yang baik, agar pesan-pesan keagamaan dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh jamaah.
Penyampaian yang jelas, terstruktur dan sederhana menjadi daya tarik dan sangat disenangi para jamaah. Oleh karen itu ilmu psikologi, sosiologi dan komunikasi mutlak harus dimiliki seorang penyuluh Agama. Secara ringkas, keterampilan komunikasi penyuluh agama menurut Rahmat yaitu, pertukaran makna, membimbing dan mencerahkan, dialog dan pertukaran pemikiran dan pemberdayaan umat.[ha]