PALUPUAH, marapipost.com-Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah kabupaten Agam mengakibatkan terjadinya bencana longsor, di wilayah Simpang Koto Tabang Jorong Muaro Nagari Koto Rantang, kecamatan Palupuh, satu orang warga jorong Muaro Asmayeti (50 tahun) suku Koto, terkena dampak hantaman longsor, meninggal di tempat, Kamis, (7/12/2023) sore.
Satu orang warga Muaro Asmayeti (50 tahun) terkena dampak hantaman longsor, meninggal di tempat setelah tertimbun material longsor yang runtuh dari tebing tepi sawah yang tiba-tiba runtuh akibat hujan lebat.
Musibah tanah longsor yang menghantam Simpang Koto Tabang itu dibenarkan Walinagari Koto Rantang Novri Agus Patra Wijaya saat dihubungi Kamis, (7/12/2023) malam, yang juga dalam suasana hujan.
Dijelaskan, longsor yang dipicu oleh hujan lebat sejak Kamis siang yang menyebabkan beberapa kawasan terdampak.
Dijelaskan, musibah yang terjadi di Palupuah sekitar pukul 17.00 WIB dimana korban Asmayeti sedang menunggu padi di sawah, pada saat bersamaan hujan sangat deras di Jorong Muaro Nagari Koto Rantang.
”Saat bersamaan, tiba tiba terdengar bunyi gemuruh dan bukit dekat sawah korban longsor dan langsung menimbun tubuh korban yang tengah berdiri di tepi sawah, ” jelas Novri Agus Patra Wijaya.
Warga setempat yang mendapat informasi kejadian itu langsung bergegas ke lokasi kejadian dan membantu evakuasi korban bersama warga setempat.
”Korban baru ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka, ” jelas Novri Agus.
Sampai berita ini diturunkan, jenazah Asmayeti disemayamkan di rumah duka di Jorong Muaro. “Kabarnya akan dimakamkan Jumat, karena kejadian sudah mendekati waktu Magrib maka tidak mungkin diselenggarakan sore itu juga,”kata Novri.
Musibah longsor yang menyebabkan 1 warga meninggal di Palupuah itu menyita perhatian banyak pihak. Bahkan tim BPBD Agam sudah bergerak ke lokasi kejadian untuk membantu proses penanganan pasca bencana longsor tersebut.[Yun.S]