LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sekolah Dsar (SD) Negeri 63 Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, gelar Karya dan Pentas Seni Prijek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sekolah Penggerak.
Acara bergengsi ini digelar Sabtu (17/12/2022) diahalan sekolah yang terletak dipuasat Kota Lubuk Basung ibukota Kabupaten Agam. SD Ngeri 63 Surabayo merupakan sekolah favorit di Kecamatan Lubuk Basung, sebab sekolah tersebut terletak dijantung kota Lubuk Basung, dengan jumlah murid 509 orang.
Justeru itu, orang tua atau wali murid yang menyaksikan acara ini adalah dari kalangan petinggi-petinggi Kabupaten Agam. Karena itu, yang menwakili wali murid dalam sambutannya Titi Irwan Fikri dalam sambutannya, menyinggung, seharusnya Bupati Agam yang hadir langsung pada acara ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, diwakil Sekretaris Adriyanti dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, menjelaskan perubahan bagi satuan pendidikan yang berlaku sekarang adalah kurikulum merdeka.
Apa itu pengertian kurikulum merdeka?. Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa adanya Kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Seiring berkembangnya zaman Kurikulum dalam dunia pendidikan pun terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.
Terjadinya penyesuaian tersebut, diharapkan setiap peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat kelak. Bagi yang bergelut di dunia pendidikan, tentu harus memahami apa itu Kurikulum dan seluk beluknya.
Kurikulum Merdeka (sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran.
Yakni; Pembelajaran berbasis projek untuk pengembanganskills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Pembelajaran kurikuler berupa projek penguatan Profil Pe;lajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
Hebatnya pergelaran ini, murid-murid memperagakan hasil karyanya terdiri dari bermacam karya, termasuk kuliner terdiri dari berbagai jenis makanan, dan karya lainnya dalam bentuk kerajinan tangan, tambua tanza.
Selain orang tua murid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam diwakili Sekretaris Dinas Adriyanti, Ny. Titi Irwan Fikri, KUK Kecamatan Lubuk Basung Mara Sakti, Ketua Komite Isnimainir, Babinkamtibmas Jimmi, juga warga lainnya yang hadir memenuhi halam sekolah tampak puas menyaksikan, Kepala SD Negeri 63 Surabayo Zilfa, dan majelis guru tampak puas atas kesuksesan pergelaran itu.[lk]