LUBUK BASUNG, Marapi Post-Sekolah Islam Terpadu, baik tingkat dasar, menengah pertama, dan menengah atas makin berkembang di Kabupaten Agam, hampir disetiap kecamatan di Kabupaten Agam sudah berdiri Sekolah Islam Terpadu (SIT).
Kepala Dinas Pendidikan Drs. Isra Nasir, M. Pd, mengakui, perkembangan sekolah islam terpadu di Kabupaten Agam dari waktu-kewaktu makin berkembang, selain itu juga tumbuh dan berkembang Pondok Pesantren, terang Kadisdikbud Kabupaten Agam Isra, kepada marapipost.com beberapa waktu lalu.
Jumlah SIT yang ada di Kabupaten Agam saat ini berjumlah 15 sekolah, malah ada diantara SIT itu yang menyediakan asrama bagi murid, pelajar dan siswa. Yang sudah menyediakan asrama, diantaranya Perguruan Islam Yayasan Almadaniy.
Dijelaskan Isra, dari data sementara, di Kecamatan Lubuk Basung berdiri 5 SDIT, di Kecamatan Ampek Angkek ada 3 SDIT, di Kecamatan Tilatang Kamang baru ada 1 SDIT, di Kecamatan Banuhampu juga ada 1 SDIT, Kecamatan Kamang Magek (Kamek) juga ada1SDIT, Kecamatan Ampek Nagari ada 2 SDIT, Kecamatan Tanjung Mutiara ada 1 SDIT, di Kecamatan Palembayan ada 1 SDIT.
Untuk saat ini sudah berdiri 15 SDIT. Kemudian ada juga Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT). Untuk dekade ini sudah berdiri 5 SMPIT, 2 diantaranya berada di Kecamatan Lubuk Basung, 1 SMPIT di Kecamatan Palembayan, Kecamatan Tilatang Kamang 1 SMPIT, Kecamatan Ampek Angkek juga ada 1 SMPIT.
Animo masyarakat diera sekarang cendrung memilih sekolah untuk anaknya yang berbasis islam, karena keinginan orang tua agar anaknya mampu dalam penguasaan agam, ingin membentengi anaknya dengan ilmu agama (Islam).
Hebatnya untuk sekolah ini tidak ada zona. “Iya!, sekolah ini tidak terikat zona, siapa yang berkeinginan anak didik masuk ke sekolah tersebut tidak ada larangan”, jelas Isra. Tapi untuk sekolah negei juga diadakan program tahpidz. Cuma di sekolah negeri pelajaran agama hanya 3 jam pelajaran, kata Isra.
Menyinggung terhadap kekurangan murid pada beberapa sekolah, menjawab pertanyaan marapipost.com, diakui Isra, terjadi pada beberapa sekolah. Sesungguhnya bukan kekurangan murid, hanya jumlah murid yang berkurang dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.
Tingkat SMP yang menurun jumlah muridnya adalah; SMP Negeri 2 Baso, SMP Negeri 4 Candung,SMP Negeri 4 Tilatang Kamang, SMP Negeri 7 Lubuk Basung. Sementara SD yang berkurang muridnya, di Kecamatan Ampek Angkek adalah adalah SD Negeri 16 Tigo Alua, di Kecamatan IV Koto SD Negeri 12 Ppambek, karena penduduknya disana yang berkurang.
Kemudian, di Kecamatan Lubuk Basung yang kurang muridnya adalah SD Negeri 17 Balai Ahad, di Kecamatan Malalak adalah SD Negeri 10 Sasai Kandang. Di Kecamatan Matur adalah SD Negeri 15 Sidang Tangah.
Di Kecamatan Palupuh yang kurang muridnya adalah SD Negeri 15 Nan Limo Ilia. Di Kecamatan Tanjung Mutiara SD yang kurang muridnya, adalah SD Negeri 04 Subang-subang. Tahun ini ada 1 SD yangg digabung, adalah SD Negeri 30 Kukuban.
Selain itu juga dijelaskan Isra terhadap kekurangan guru. Kabupaten Agam kekurangan guru sebanyak 849 orang guru kelas, dan 79 orang guru Pelajaran Agam Islam (PAI), dari kuota 460 orang guru,dan yang akan pensiun sebanyak 50 orang lebih.[lk]