MENTAWAI, Marapi Post-Komoditi ekspor pinang berbuah lebat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, khususnya ditemukan di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap. Bila turun kelapangan, sering di temukan pohon pinang dilahan masyarakat. Sebagian ada juga yang sebagai batas lahan dan ada juga yang di tanam sebagai komoditi utama yang dibudi dayakan sebagai sumber penghasilan keluarga.
Desa Sikakap termasuk binaan Babinsa Koramil 04/Sikakap Serka Jafril. Serka Jafril, berkeinginan agar warga memperoleh penghasilan maksimal bagi petani pinang di desa binaannya. Problematik yang yang terjadi di Sikakap, kurangnya kesabaran petani pinang menunggu masa panen, sebelum buah pinang belum tua sudah dipanen.
Karena itu Serka Jafril turun kelapangan dan mengajak pembudi daya pinang di Desa Sikakap agar memanen buah pinang ada kesabaran, menunggu buah pinang sampai tua baru dipanen, rendemen buah pinang lebih berat, kualitas tinggi, sehingga nilai jualnya juga tinggi. “Hendaknya petani pinang ada inovasi terhadap tata cara pengelolahan pinang yang lebih berkualitas”, terang Serka Jafri Rabu (11/05/ 2022).
Bila buah pinang ditunggu hingga tua baru dipanen, rendemennya lebih berat ditimbang, daging buah terlihat sempurna, dalam penjemuran tidak banyak susutnya, sebab kadar airnya rendah. Bila panen muda kadar air daging buah tinggi, sehingga bila dijemur daging buah mengkerut, dan kualitasnya juga rendah.
“Bila panen buah pinang panen lah buah pinang yang benar-benar sudah tua, dijemur pada panas matahari hingga kering, dikantongi masuk karung, tempatkan pada tempat yang kering, sehingga kualitas buah pinang berkualitas baik”, terang Serka Jafril.
Pemantau Serka Jafril, elama ini terkadang masyarakat panen buah pinang, termasuk juga yang belum tua yang dipanen, dengan alasan butuh uang dan sebagainya. Dengan demikian otomatis kualitas buah pinang kurang baik, apalagi setelah di jemur daging buah pinang akan mengkerut.
Berbeda, apabila buah pinang dipanen buah yang tua, dan dikelolah dengan baik, dipastikan buah pinang akan terjual dengan harga yang tinggi, dan petani pinang akan memperoleh uang hasil penjualan buah pinang akan lebih banyak, tutur Serda Jafri.(Permai Sapalakkai)