JAKARTA, Marapi Post-Usai pelantikan dan pengukuhan, pengurus DPP Perti langsung gelar rapat kerja di kantor DPP Perti jalan Rawamangun Dalam Jakarta Pusat, Sabtu (19/3/2022).
Pada rapat kerja yang dipimpin ketua umum Zurkanain Kamsya itu telah disepakati beberapa program baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Untuk program jangka pendek, diantaranya telah disepakati untuk melaksanakan konsolidasi organisasi dengan membentuk kepengurusan DPD Perti di setiap Provinsi, pengurus DPC disetiap Kabupaten/ Kota hingga pengurus tingkat Kecamatan dan kelurahan atau nagari di seluruh Indonesia.
Selain dibidang Dakwah, akan membentuk tim ramadhan untuk melaksanakan safari ramadhan pada bulan ramadhan 1443 H baik tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Sementara itu untuk bidang pendidikan DPP Perti Pusat akan melakukan inventarisasi sekolah Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) yang berada dibawah tanggung jawab DPP Perti ungkap Kepala SMK Pelayaran Padang ini.
Tidak itu saja katanya, DPP Perti juga akan. melaksana program amal sosial, diantaranya memberikan bantuan untuk korban gempa di Pasaman dan Pasaman Barat.
Sementara itu Rais ‘am Majelis Nasional Perti Buya Bhcimar Sani menjelaskan terhadap status organisasi Perti yang lahir pada tahun 1928 di Candung Agam yang dibidani Syekh Sualaiman Arrasuli itu di tetap berdiri sendiri dari awal sampai saat ini, katanya. Tidak ada istilah “Ishlah” dengan Tarbiyah- Perti seperti yang mereka gembak gemburkan selama ini.
Dikatakan, Perti lahir pada 1928 jauh sebelum Indonesia merdeka, sementara Tarbiyah keluar dari Perti dan membentuk organisasi sendiri yang dinamakan Tarbiyah pada tahun 1971.
Sekarang mereka merubah lagi Tarbiyah dengan Tarbiyah Perti pada tahun 2016 dengan alasan sudah ishlah dengan Perti pada tahun 2016 tersebut ungkap Bucimar.
Kami Perti menanggap bahwa ishlah tersebut cacat hukum, disebabkan antara tidak melalui Muktamar sebagai keputusan tertinggi dalam sebuah organisasi, kemudian yang mendeklerasikan ishlah tersebut hanya antara ketua umum Tarbiyah Azwar Anas dan Ketum Perti Yudo Pari Purno tanpa sepengetahuan dan dirapatkan pada internal organisasi, jelas Bucimar.
Usai dekleradi ishlah tersebut kami dari tokoh-tokoh tokoh Perti melakukan kepafa Yudo, akhirnya Yudo minta maaf karena sudah terlanjur melakukan deklerasi ishlah. “Perti tidak mengakui adanya ishlah dengan nsma baru Tarbiyah-Perti, dan kami tetap pada organisasi Perti yang yang lahir pada tahun 1928 itu”, tegas Bucimar.
Seharusnya kata Bucimar, karena tokoh-tokoh Perti yang keluar dari Perti yang kami anggap murtad itu seharusnya mereka kembali lagi atau rujuk dengan Perti, bukannya membuat lagi organisasi baru bernama Tarbiyah-Perti, kemudian mendeklerasikannya secara sepihak, tegas Bucimar.
Jadi, kata Bucimar Sani, kami tetap menjalankan organisasi Perti yang sudah menggelar Muktamar awal Januari lalu dan pengurusnya untuk mada bhakti 2022-2027 sudah terbentuk yang diamini pengurus DPP Perti lainnya dan kami tidak mengakui Tarbiyah- Perti yang di deklerasikan secara sepihak itu tegas Bucimar Sani.
Ibaratnya, seperti anak kemanakan yang pergia merantau dan meninggalkan rumah gadang, kembalilah kerumah gadang, jangan sampai sepulang merantau malah ingin merubah gadang dan merubah tatatan yang berlaku dikaumnya selama ini, ucap kepala SMA Perti PPMTI Padang ini.(aj)