KINALI (PASBAR), Marapi Post-Dua di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Sumbar) programkan peningkatan Indek Pertanaman (IP) jadi 400 persen. Dua kelompok tani itu adalah Sialang Jaya I dan Kelompok Tani Sialang Jaya IV. Kelompok tani tersebut berada dibawah naungan Gapoktan Albasiko I bunuik, dipimpin ketua Syamsuri.
Bentuk program peningkatan IP-400 itu adalah indek pertanaman itu adalah program percepatan tanam seluas 50 hektare, dengan nilai biaya dianggarkan pemerintah senilai Rp95 juta, diserahkan dalam bentuk sarana, ujar Penyuluh Pertanian M. Zen pada acara rembuk tani Jumat (3/9/2021) di saung gapoktan, Jorong Bunuink, Kinali.
Dalam rapat rutinitas kelompok di Saung Gapoktan Albasiko I dengan pengurus dan anggota kedua kelompok tani dengan bimbingan penyuluh M. Zen dan ketua gapoktan Syamsuri, serta ketua kelompok, P3A dan anggota kelompok yang di persiapkan sebagai penangkar benih seluas 50 hektar.
Kata M. Zen, program ini bantuan langsung kepada kelompok yang penerima program yang disediakan dalam bentuk sarana, dan bimbingan dari penyuluh. Tapi dalam pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada kelompok menerima manfaat bersama anggota, agar sarana tersebut dapat berputar di kelompok, agar peningkatan IP-400 persen tetap berjalan kedepannya setelah program ini berjalan, dan tidak mandul.
Sementara itu ketua Kelompok Tani Sialang Jaya I, Wikarta menyampaiak ucapana terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan sebagai pelaksana program peningkatan IP-400 parsen sebagai percontohan bagi kelompok tani lainnya.
Kepada seluruh anggota kelompok M. Zein berharap mematuhi dan mengikuti petunjuk teknis yang telah disampaikan penyuluh untuk pelaksanaan program peningkatan IP-400 persen ini, sekaligus sebagai penangkar benih, ujar Wikarta.
Sedangkan wari selalu anggota kelompok meminta agar dana program yang di kucurkan untuk dua kelompok tani dibawah lingkup Gapoktan Albasiko. I bunuik, kiranya bisa diputarkan kembali supaya ke depan kelompok tidak susah dalam pengadaan pupuk, kalau sudah ada kas setiap kelompok, kata Wari.
Ketua Gapoktan Albasiko I Syamsuri, ketika memberi arahan bagi semua pengurus dan anggota, dihadapan penyuluh pertanian, agar selalu membangun komunikasi, jangan sampai terputus, agar tidak terjadi miskomunikasi yang dapat menimbulkan salah paham. Kenapa hal ini disampaikan Syamsuri, karena sering terjadi, ketika ada program bantuan, selalu ada perpecahan.
“Karena itu kita berharap agar kesepakatan anggota, pengurus kelompok, ketua gapoktan dan di ketahui penyuluh pertanian, bahwa kita telah sepakat bantuan ini, dikembalikan setelah panen dan masuk ke kas kelompok. Jika ini kita laksanakan maka, Kelompok Sialang Jaya I dan Kelompok Sialang Jaya IV, dapat sebagai contoh bagi kelompok lain”, harap Syamsuri.(Buyuang Roni)