TANJUNG RAYA, Marapi Post-Komitmen dan kesungguhan Pemda Agam mendukung ekonomi kreatif dan pariwisata di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, khususnya percepatan pengembangan Desa Wisata di sekitar Danau Maninjau Sabtu (24/7/2021) penandatanganan MoU.
MoU (Memorandum of Understanding) dengan ADKI (Asosiasi Desa Kreatif Indonesia) DPD Sumbar, dihadiri sedikitnya 7 OPD dan perwakilan, Camat Tanjung Raya dan pelaku ekraf Kanagarian Maninjau, di Hotel Maninjau Indah.
Setelah dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat tanggal 5 Juli 2021, kerjasama pertama dengan pemerintah daerah adalah dengan Kabupaten Agam melalui MoU di areal Kafe Palantabo, Hotel Maninjau Indah, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Dalam sambutan Ketua ADKI DPD Sumbar Deni Asra yang juga Ketua DPRD 50 Kota menjelaskan, bahwa kesepakatan adalah pengembangan kegiatan desa kreatif terpadu terhadap masyarakat Kabupaten Agam guna mendampingi, melatih dan membina masyarakat lebih kreatif mengembangkan usaha.
Fokus pada ekonomi kreatif ini diharapkan dapat tetap menggerakkan roda ekonomi di masa pandemi karena, berhubungan dengan hasil produksi lokal setiap nagari/desa yang berbentuk kuliner/kriya/fashion.
Sedangkan khusus di desa potensi wisata, perbaikan pelayanan dan fasilitas penginapan, penyedia makanan dan semua linea usaha yang berhubungan dengan pariwisata ditargetkan dapat berkembang lebih baik dan tertata dimulai dari pendampingan pelaku usahanya.
“Waktu pelaksanaan program kita berlangsung 12 bulan. Dapat diubah, diperpanjang dan diakhiri sebelum habis masa breakup atas persetujuan para pihak,’ ujar Deni.
Bupati Agam, Dr. Andri Warman merasa bangga karena program pertama kerjasama ADKI berkesempatan di Kabupaten Agam. Pelaku UMKM Agam kedepan dapat lebih maju dan naik kelas dengan adanya upaya bimbingan dari ADKI yang dibina oleh Wamen Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia dan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ini.
“Kami dari Pemda Agam bersama Legislator Provinsi Sumatera Barat, Ismunandi Sofyan dan Ketua DPRD Agam Novi Irwan sangat senang dan bahagia. ADKI mensupport Program Pemerintah Pusat terkait percepatan pengembangan usaha kreatif masyarakat, terkaid penanganan Danau Maninjau. Progaram ini kami suuprt dengan segenap kewenangan yang kami miliki,’ ujar beliau.
Dipinggiran kafe Palantabo Hotel Maninjau Indah, Ketua DPRD Agam Novi Irwan menyambut baik kerjasama ini. “Baru satu bulan dilantik Gubernur Sumbar, ADKI langsung bekerja keras”, sambut beliau.
Upaya Gercep ADKI sebelumnya adalah dengan menambah list desa dua kali lipat dari yang terdaftar dari Sumatera Barat untuk pagelaran Apresiasi Desa Wisata Indonesia 2021 melalui program Jadesta (Jejaring Desa Wisata) besutan Kementrian Parekraf, dari 112 desa menjadi 239 desa. “Kami mendukung sesuai kemampuan dan kewenangan. Mendukung sumber daya manusia yang utuh, jelas sangat bermanfaat. Untuk itu mari bersama mendukung,” tutup beliau.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Ismunandi Sofyan SE sebagai salah satu Dewan Pembina ADKI DPD Sumbar menambahkan, “Kami sangat appresiasi dan mendukung upaya ADKI. Tidak waktu lama, bisa kerja sama dengan sejumlah pihak. Selamat atas kerjasamanya dan menjalankan amanah dengan baik.
Kita berharapa dapat membantu masyarkat dengan pengembangan ekonomi kreatifnya,” ungkap Ismunandi. Sebagai anak nagari Kanagarian Maninjau, beliau juga menambahkan, “Komitmen ADKI sebagai pendamping pelaku ekraf dan pariwisata juga merupakan fokus kerja kami dan berkomitmen untuk mengeluarkan seluruh dana pokir kami senilai 9 milyar untuk pengembangan pelatihan masyarakat Kab. Agam,” ujarnya.
Popi Mailani Rajo Bintang selaku Sekretaris 1 ADKI DPD Sumbar sekaligus salah satu fasilisator terjalinnya kerjasama tersebut menjelaskan lebih lanjut langkah awal setelah MoU ditandatangani. “Selanjutnya adalah merumuskan PKS (Perjanjian Kerjasama) sebagai langkah teknis bagaimana ADKI dapat membantu percepatan pendampingan masyakarat di ekraf dan kepariwisataan”, jelas Popi.
“Langkah awal kita adalah melakukan pendataan dalam mengumpulkan Big Data dari seluruh Nagari/Desa diseluruh Kabupaten Agam. Kemudian berlanjut pada pemetaan potensi ekonomi kreatif setiap nagari untuk bisa menghasilkan formula yang tepat untuk menghasilkan one product one village”, terang Popi.
Setelah tuntas pada pendataan dan pemetaan potensi ekonomi kreatif, bersama Pemda Agam akan dikerucutkan pada skala prioritas sebagai Roadmap Pemda Agam untuk mengembangkannya secara intensif dan terpadu kedepan bersama Pemda Kabupaten Agam, legislatif, akademis dan CSR yang memfokuskan kerja ke pengembangan SDM ekonomi kreatif dan kepariwisatan”, tutup Popi.(lk)