LUBUK BASUNG, Marapi Post-Kabupaten Agam, Sumatera Barat, perlu waspada, sebab jelas Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, S.H, Kabupaten Agam itu memiliki wilayah yang luas, alamnya indahan, memiliki potensi alam yang aduhai. Tapi, jangan lupa, potensi bencana alam juga sangat besar, dan perlu selalu siap untuk penanggulangan bencana sering terjadi.
Hal itu dijelaskan Wakil Bupati Agam Irwan Fikri dalam sambutannya pada acara rakor lintas sektoral penanggulangan bencana alam dan karhutla Senin (29/3/2021), di aula Wibisono Polres Agam.
Ketika bencana menimpa, kata Irwan Fikri, sering terjadi gelagapan, artinya sering alami tumpang tindih antara satu institusi dengan institusi lainnya dalam penanggulangan, padahal kalau saling koordinasi, akan dapat berbagai manfaatlebih besar dan luar biasa yang dapat diraup dalam penanggulangan bencana, jelas Irwan Fikri.
Saat bencana gempa Sumatera Barat 2009, sekitar 12 tahun lalu, terang Irwan Fikri, dilihat begitu panik dalam melakukan penanganan bencana. Ketika bencana itu terjadi di Kabupaten Agam, apakah sudah siap menghadapinya?, ujar Irwan Fikri mempertanyakan.
Menyikapi hal itu, sebut Irwan Fikri, diyakini, dengan dilaksanakan rakor lintas sektoral ini, membuat semua kalangan lebih siap menghadapi segala sesuatunya, terutama penanggulangan bencana.
Karena itu, diminta peserta rakor, memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya, dan melaporkan hasilnya kepada bupati atau wakil bupati, untuk melihat ke depan apa yang perlu disupport dan diberikan masukan. Karena itulah diharapkan rakor ini dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat berikan manfaat lebih besar bagi kepentingan masyarakat.
Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur Setiawan pada pembukaan rakor menjelaskan, di Kabupaten Agam terdapat dua Polres yaitu Agam dan Bukittinggi, dengan wilayah hukumnya mayoritas memiliki potensi bencana.
Khusus wilayah hukum Polres Agam, potensi bencana cukup besar, diantaranya longsor, banjir, kebakaran hutan, abrasi pantai, dan lainnya. Malah, beberapa waktu lalu, terjadi kebakaran lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di Kecamatan Tanjung Mutiara, semua kalangan berjibaku melaksanakan penanggulangan agar api dapt dengan cepat api dikuasai.
Belum lagi wilayah lainnya yang juga sangat besar potensi bencananya, apalagi ketika hujan melanda wilayah tersebut. Maka melalui rakor, yang dilaksanakan bersama TNI, jajaran polri, pemerintah daerah dan pihak perusahaan ini, dapat menyamakan persepsi dalam percepatan penanggulangan bencana, khususnya di wilayah hukum Polres Agam, kata kapolres.(LUKMAN)