LUBUK BASUNG, Marapi Post-Ari Saputra (24), warga Cumateh, Nagari Persiapan Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, korban pengeroyokan akhirnya meninggal dunia Minggu (31/1/2021 setelah dirawat di RSUD Lubuk Bsung selama 4 hari, dan dimakamkan Senin (1/2/2021) dimakam dipandam pekuburan keluarga.
Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini dikeryok beberapa orang di komplek PT. Karya Agung Megah Utama (PT. Kamu) di Sungai Jariang. Informasi yang berhasil dihimpun Marapi Post.com, korban dikeroyok karena ada anggapan bahwa Ari Saputra akan melakukan pencurian ternak, tapi sebenarnya Ari Saputra adalah seorang yang berstatus tidak sehat, dinyatakan dengan adanya kartu kuning yang menerangkan bahwa ia pernah dirawat dirumah sakit jiwa.
Tokoh masyarakat Cumateh Salman Dt. Gunuang Yang Basa, yang juga ninik-mamak yang juga bekerja di Kejaksaan Negeri Lubuk Basung, sangat menyesali atas tindakan pengeroyokan ini yang belum diketahui duduk persoalan sebenarnya, yang menghakimi orang yang belum tentu bersalah dengan pengeroyokan yang berakibat matinya orang.
Ari Saputra menghembuskan nafasnya yang terakhir minggu saat tibanya waktu shalat magrib sekitar pukul 19.30 Wib, setelah dirawat selama 4 hari. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi Rabu malam (27/1/2021) di KomplekPT. Kamu pase 1. Keluarga Ari Saputra termasuk keluarga kurang mampu, yang masih hidup adalah ibu almarhum, berusia sekitar 50 tahun, dan ayahnya sudah maninggal pula.
Kapolres Agam AKBP. Dwi Nur Setiawan, S.IK, M.H yang dihubungi Marapi Post.com, menjelaskan, kejadian benar ada terjadi. Menjawab pertanyaan Marapi Post.com, Kasat Reskrim Polres Agam AKP. Fahrel Haris, S.H, M.H, menjelaskan, bahwa sudah memeriksa 10 orang yang dimintai keterangan atas tindakan kekerasan secara bersama itu.
Belum ada yang ditetapkan tersangka dari 10 orang diminta keterangan, pemeriksaan, kata Fahrel, tengah berlangsung. Apakah hanya 10 orang ini yang dipanggil atas kejadian pengeroyokan ini?, tergantung hasil pengembangan dari keterangan 10 warga yang dimintai keterangan ini.
Belum ditetapkan tersangka, karena pemeriksaan lagi jalan, tapi 10 yang tengah dimintai keterangannya, ditahan atau tidak, tidak dijelaskan Fahrel Haris, S.H, M.H, tapi yang jelas peristiwa ini harus dipertanggung jawabkan secara hukum bagi yang terlibat, katanya.
Yang jadi kesulitan bagi kepolisian, ketika petugas dari Satreskrim Polres Agam turun ke TKP, korban tindakan kekerasan ini tidak memiliki identitas, sehingga kesulitan menghubungi keluarga, sehingga tanpa setahu keluarga, korban diantar saja ke RSD Lubuk Basung, jaminan Polres Agam, jelas AKP. Fahrel Haris, S.H, MH.
Korban meninggal dunia, akibat derita yang dialami, kepala terluka, bagian telapak tangan kanan membiiru, jari patah, hingga Minggu (31/1/2021) korban meninggal dunia di RSUD Lubuk Basung. Peristiwa itu mengakibatkan korban tidak sadarkan diri hingga menghembuskan nafasnya terakhir.(LUKMAN)