LUBUK BASUNG, Marapi Post-Kerumunan massa tak terilakan. Halaman kantor PT. Pos Indonesia Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat penuh sesak ketika Pos Lubuk Basung menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Jumat (15/1/2021).
Tidak ada petugas yang menertibkan kerumunan di Pos Lubuk Basung terhadap kerumunan massa tersebut. Andaikan ada salah satu penjemput BST yang hadir disana terinfeksi Covid-19, niscaya sudah menyebar keberbagai orang. Kepala Pos yang dicoba hubungi tidak mau menerima kedatangan wartawan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam Rahmi Hartati di kantornya di Padang Baru Lubuk Basung menjelaskan, menuerut data 17.999 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima di Kabupaten Agam. Program itu sebagai upaya meringankan beban masyarakat biaya masyarakat dari dampak pandemi Covid-19.
BST yang diterima itu adalah untuk 4 bulan tahun 2021, Rp300 ribu sebulan, 4 bulan menerima bantuan Rp1.200.000 terhitung Januari, Februari, Maret, dan April.
Persyaratan menerima bantuan, penerima wajib membawa KTP dan KK (Asli dan Foto copy), dan pada pencairan harus yang bersangkutan yang menerima, tidak dibolehkan diwakilkan selain yang berhak itu langsung menerima, jelas Rahmi Hartati.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 M. Zulfi, yang dikonfirmasi Marapi Post.com Sabtu (16/1/2021) tidak adanya pengamanan terhadap massa yang berkerumun ketika PT. Pos Indonesia Lubuk Basung menyerahkan bantuan, karena pihak pos tidak koordinasi dalam penyerahan bantuan tersebut, sehingga terjadi kerumunan massa.
Yang ditakutkan, terang M. Zulfi, terjadi kerumun massa ketika penyerahan bantuan itu di PT. Pos Indonesia di Lubuk Basung pemicu klaster baru, sehingga Covid-19 melompat dari satu orang keorang lain, andaikan ada diantara yang kerumun itu terinfeksi Covid-19. “Tidak ada pihak Pos Lubuk Basung memberi tahu”, terang M. Zulfi.(LUKMAN)