LUBUK BASUNG, Marapi Post-Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat Syaflin tinjau lahan Muhammadiyah di kawasan Sport Centre Bukit Bunian Lubuk Basung. Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Agam, merencanakan membangun berbagai fasilitas pendidikan dan masjid di areal lahan Muhammadiyah dikomplek Sport Centre Bukit Bunian Lubuk Basung ibukota Kabupaten Agam.
Pada tahap awal, direncanakan membangun sekolah Mu’alimin. Berikutnya nanti dibangun masjid guna melengkapi sarana dan prasara perguruan dan pendidikan. Tahap berikutnya dibangun perguruan tinggi. Lahan tersedia 2,3 hektar, wakaf dari Asman Manan tahun 2011, dan telah sertifikatkan.
Ketua PDM Agam, Alfiandri Imam Mulia di Sport Centre Bukit Bunian Lubuk Basung, Senin (4/1/2020), menjelaskan dilokasi lahan di komplek Sport Centre Bukik Bunian, tata letak lahan tersebut sangat strategis satu kilo meter dari kantor Bupati Agam tersebut merupakah wakaf dari Asman Manan pada 2011 yang telah kita sertifikatkan,” katanya.
Perencanaan dan izin perguruan Muhammadiyah itu sudah ada, tinggal dana untuk pembangunan gedung tempat belajar mengajar. Alfiandri berharap dukungan dari semua pihak, demi mencpai cita-cita pembangunan perguruan Muhammadiyah dilokasi ini tercapai.
Telah dilakukan berbagai upaya guna mewujudkan cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, membawa pengurus Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar ke lokasi, jelas Alfiandri.
Seluruh rencana itu dijelaskan Alfiandri kepada Ketua Badan Pengelola Pondok Pesantre Muhammadiyah Sawah Dangka Agam, Syaflin ketika ia bersama rombongan meninjau lokasi tempat pembangunan komplek perguruan Muhammadiyah Bukit Bunian Lubuk Basung.
Syaflin yang juga Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Agam itu mendukung pembangunan pergururuan Muhammadiyah dengan melihat tanah wakaf yang dimiliki. Kalau memungkinkan, tambahnya Pondok Pesantren Muhammadiyah Sawah Dangka akan kerjasama dengam PDM Agam, yang tengah berupaya perluasan wilayah.
Kalau sudah ada kesepakatan, terang Syaflin, ditindak lanjuti dengan proses selanjutnya secepatnya, ke DPP Muhammadiyah, jelas Syaflin. Pondok Pesantren Muhammadiyah Sawah Dangka Agam.
Setiap tahun ajaran baru didatangi peminat yang begitu banyak untuk masuk Pondok Pesantren Sawah Dangka, tidak tertampung, sehingga sebagian pelamar ditolak, daya tampung Pondok Pesantren Sawah Dangka hanya mampu menampung sekitar 60 persen dari siswa yang mendaftar.(LUKMAN)