PALEMBAYAN-Kecamatan Palembaya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kini maju pesat, tidak seperti dahulunya, Kecamatan Palembayan adalah kecamatan dianggap paling tertinggal dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Agam, disebabkan, belum adanya akses jalan yang memadai, tapi kini Kecamatan Palembayan primadona.
Semenjak pemerintah ambil kebijakan, kewenangan satatus jalan utama di Kecamatan Palembayan dialihkan ke Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, kecamata terluas itu di Kabupaten Agam mulai terbuka, semua potensi mulai menggeliat untuk maju.
Aura Pesona Palembayan bersinar bagaikan sinar mentari menerangi bumi tiada berawan. Geografis daerah bergelombang semakin mempercantik kawasan Kecamatan Palembayan. Bila sektor-sektor terbangun, terutama infarastruktur jalan, cahaya kemilau Kecamatan Palembayan bagaikan memanndang seonggok intan dilapangan bola kaki, berkilau, bercahaya menerangi bumi.
Kecamatan Palembayan terdiri dari 6 Nagari dan 36 Jorong dengan Jumlah penduduk sebanyak 31.492 Jiwa dan 6.272 KK. Adalah Nagari Baringin dengan penduduk 2.969 jiwa,749 KK, Nagari Sipinang dengan jumlah penduduk 1.096 jiwa, 268 KK.
Nagari Sungai Pua dengan jumlah penduduk 1.841 jiwa, 452 KK, Nagari Ampek Koto Palembayan dengan penduduk 4.850 jiwa, 1.198 KK, Nagari Tigo Koto Silungkang dengan penduduk 8.287 jiwa, .592 KK, Nagari Salareh Aia dengan penduduk 12.439 jiwa, 2.019 KK. Nagari Salareh Aia yang begitu luas dan penduduknya yang padat dalam tahap proses pemekaran, guna mempercepat pembangunan dan memudahkan pelayanan.
Asal usul penduduk. Dari sejarah yang diperdapat, pada abad XIV (14) mulanya datang ke Kecamatan Palembayan 4 pasukuan (Suku), dari Kecamatan Tilatang Kamang sebagai pendatang baru mencari daerah yang akan dijadikan lahan perkampungan, untuk membangun sawah dan ladang, sekali gus untuk tempat domisili.
Suku tersebut adalah Pasukuan Sikumbang Datuak (Dt) Bandaro Kayo, Pasukuan Tanjung Datuak (Dt)Hitam Pasukuan Tanjuang, Pasukuan Jambak Datuak (Dt) Bandaro Sati, dan Pasukuan Koto Datuak (Dt)Rajo Labiah Pasukuan.
Menurut sejarah, suku-suku tersebut sampai pada suatu perbukitan yang bertanah kering, dan disana membuka lahan perladangan, didaerah itu dinamakan Mariau Paladangan. Disana mempersiapkan tempat tinggal sementara, dari situ juga melihat suatu hamparan yang lus masih ditutupi hutan belukar yang mempunyai sumber air cukup berawa-rawa.
Dirawa-rawa banyak ditemukan Ikan Limbat hingga saat ini masih dikenal dengan Limbat Salai Palembayan. Itulah daerah yang dibuka dipetak-petak dijadikan sawah. Begitu banyak tangkapan ikan limbat hingga tersebut dan tersohor ikan limbat Palembayan, lama-kelamaan daerah itu lengket namanya Palimbeekan yang sekarang berubah dengan sebutan jadi Palembayan.
Lama-kelamaan menjelajah daerah, Pemerintah Kecamatan Palembayan, menemukan berbagai objek wisata, disertai komitmen mengembangkan objek wisata alam, wisata Sarasah Batang Kuran yang berlokasi di Nagari Salareh Aia.
Berjarak sekitar 2 kilometer dari jalan lintas Padang Koto Gadang-Palembayan. Objek wisata memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung. Selain butuh perjuangan ke lokasi, juga memiliki keunikan dari sarasah lainnya.
Tapi Sarasah Batang Kuran menunggu dikelola secara profesional, baik masyarakat maupun pemerintahan nagari, maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Agam, sehingga objek wisata pemandian itu dapat dikunjungi dengan mudah. Objek Wisata Sarasah Batang Kuran sudah viral didunia maya, karena ada kejadian orang tenggelam akibat tidak ada pengawasan untuk pengunjung.
Camat Palembayan, Ridwan, bertekat akan mengangkat objek wisata di Kecamatan Palembayan jadi objek wisata yang profesional, tetapi, terangnya tidak semudah dalam sebutan, sebab butuh waktu, butuh dana, tentu saja didasari perencanaan agar pelaksanaan pembangunannya tepat.
Tidak hanya objek wisata Batang Kuran, tapi juga objek wisata lainnya, diantaranya Bukik Sakura dan Objek Wisata Batu Gadang sama-sama dilatar belakangi pemandangan alam kawasan Danau Maninjau, Batu Gadang dan lainnya.
Anggota DPRD Kabupaten Agam Jondra Marjaya, Ar Yutinof mendukung objek wisata dikembangkan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selama kepemimpinan Bupati Agam Indra Catri, objek Wisata di Kabupaten Agam terbangun. Bunga Raflesia jadi primadona Objek Wisata Nagari Baringin.(*)