LUBUK BASUNG, Marapi Post.com-Bhakti diujung masa tugas, Bupati Agam Dr. Indra Catri ajukan dua ranperda. Satu ranperda perubahan Perda Nomor 13 tahun 2016 dan yang satu lagi ranperda pembentukan pemerintahan nagari. Sekitar Februari 2021 Dr. Indra Catri sudah mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Agam periode dua 2016-2021.
Nota penjelasan dua ranperda itu sudah dibacakan Bupati Agam Dr. Indra Catri pada paripurna DPRD Kabupaten Agam Senin (20/7/2020) dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Agam Novi Irwan, didampingi Wakil Ketua Irfan Imran, di Aula Utama DPRD Kabupaten Agam.
Pertama ranperda yang diajukan itu adalah terhadap perubahan terhadap Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat nagari, untuk era ini dipandang tidak cocok lagi, sehingga perlu dirubah.
Kedua adalah ranperda pembentukan nagari, yaitu; Nagari Salareh Aia Timur, Nagari Salareh Aia Barat, Nagari Salareh Aia Utara, Nagari Sungai Cubadak, Nagari Koto Gadang, Nagari Dalko, Nagari Nan Limo, Nagari Kamang Tangah Anam Suku, Nagari Pauh Kamang Mudiak dan Nagari Durian Kapeh Darussalam.
Bupatimembacakan hal-hal yang dianulir dalam ranperda perubahan atas peraturan daerah nomor 13 tahun 2016, terhadap pengangkatan dan pemberhentian perangkat nagari. Dalam ranperda perubahan itu terdapat 4 substansi perubahannya; yakni, persyaratan perangkat nagari tidak harus berasal dari penduduk nagari setempat, melainkan dapat ditempati seluruh warga memiliki KTP.
Sedang terhadap pemberhentian perangkat nagari yang dinyatakan terpidana diberhentikan dari perangkat nagari, apabila divonis dengan hukuman pidana dalam bentuk hukuman penjara paling singkat 5 tahun yang telah mempunyai kekuatn hukum berdasarakan keputusan pengadilan.
Dalam hal kekosongan jabatan perangkat nagari masa tugas perangkat nagari yang kosong, sementara waktu dilaksanakan pelaksana tugas yang dirangkap perangkat nagari lain yang tersedia. Sedang untuk pengangkatan kembali terhadap perangkat nagari yang habis masa jabatannya yang diangkat secara periodisasi namun belum berusia 60 tahun diangkat sampai dengan usia 60 tahun.
Yang jadi poin penting, terang bupati, dari empat substansi itu, terhadap masa kerja perangkat nagari, Permendagri Nomor 67 tahun 2017 memberikan kepastian hukum kepada perangkat nagari untuk mengabdikan dalam membangun nagari sampai usia 60 tahun.
Sementara itu, terkait Ranperda tentang tentang pembentukan Nagari Salareh Aia Timur, Nagari Salareh Aia Barat, Nagari Salareh Aia Utara, Nagari Sungai Cubadak, Nagari Koto Gadang, Nagari Dalko, Nagari Nan Limo, Nagari Kamang Tangah Anam Suku, Nagari Pauh Kamang Mudiak dan Nagari Durian Kapeh Darussalam, bupati berharap masyarakat nagari persiapan untuk segera memiliki pemerintahan defenitif.
Dalam hal ini, nota kesepakatan bersama antara DPRD dan Bupati merupakan salah satu kelengkapan bahan yang akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Dalam Negeri guna untuk mendapatkan Kode Desa, Kata Bupati Agam, dua periode itu.
Berdasarkan hasil evaluasi dan pengkajian tim, kata bupati, terdapat 10 Nagari Persiapan yang berasal dari pemekaran 7 Nagari Induk, telah layak ditingkatkan jadi nagari defenitif. Disebutkan bupati, Nagari Salareh Aia dengan 3 Nagari Persiapan. Adalah Salareh Aia Timur, Salareh Aia Barat, dan Salareh Aia Utara.
Kemudian, Nagari Kamang Mudiak dengan 2 Nagari Persiapan yakni Kamang Tangah Anam Suku, Pauh Kamang Mudiak. Nagari Tabek Panjang dengan Nagari Persiapan Sungai Cubadak, Nagari Koto Tinggi dengan Nagari Persiapan Koto Gadang.
Nagari Tanjung Sani dengan Nagari Pemekaran Dalko, Nagari Nan Tujuah dengan Nagari Pemekaran Nan Limo, dan Nagari Tiku Utara dengan Nagari Persiapan Durian Kapeh Darussalam, terang Indra Catri.(MP-001)