PASAMAN, marapipost.com-Didampingi Bupati Kabupaten Pasaman Welly Suhery dan Wakil Bupati Pasaman, Gubernur Sumatera Barat, Senin (7/7/2025) meninjau keberadaan Pabrik Pakan Ikan Beringin Rao Kabupaten Pasaman.
Hebatnya, bersama gubernur juga hadir Kabiro Umum kantor Gubernur Sumbar Edi Dharma , Kepala Dinas Pertambangan dan Sumber daya mineral Sumatera Barat Helmi Heriyanto, Pj Sekda Pasaman Silvia Efayanti , Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Pasaman M.Dwi Richi , Asisten II setda Pasaman, Forkopimca Kecamatan Rao Selatan, Wali nagari se Kecamatan Rao selatan, dan Penyuluh Perikanan.
Bupati Pasaman Welly Suhery menjelaskan kepada Gubernur dan rombongan, produksi pabrik pakan ikan yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan local, untuk saat ini baru memenuhi 10 persen dari kebutuhan.
Mengingat Kabupaten Pasaman merupakan sentra ikan terbesar di Sumatera Barat, Karena itu kedepannya dapat memperluas pabrik untuk peningkatan produksi pakan ikan, sehingga produksi pakan ikan Kabupaten Pasaman mampu memenuhi kebutuhan local, selain hargapun terjangkau oleh petani ikan,
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyatakan, Pemerintah Daerah Sumatera Barat mengaku sangat optimis terhadap perkembangan produksi ikan air tawar di Kabupaten Pasaman berkembang pesat, diberbagai didaerah di Kabupaten Pasaman, petani pembudi daya ikan akan bertambah terus.
Meningkatnya produksi ikan di Kabupaten Pasaman, tentu akan membutuhkan pakan ikan yang cukup, karena itu tupayakan untuk menambah satu unit lagi pabrik pakan ikan, agar kebutuhan pakan ikan dapat dipenuhi, terang Mahyeldi ,
“Kita juga berharap, adanya peran dari seluruh pihak, agar kebutuhan pakan ikan ini dapat direalisasikan secepatnya, agar petani ikan bisa memanfaatkan produksi pakan ikan sendiri dan berkualitas”, harap Mahyeldi ,
Gubernur Sumbar memanfaatkan kesempatan untuk ramah tamah dengan pembudidaya ikan, dan Penyuluh Perikanan di Kampung Perikanan Budidaya Kelompok Saiyo Saolo, di Rambahan, Kecamatan Rao Selatan. Harapan pembudidaya ikan, adalah perbaikan Irigasi Batang Sumpur. Harapan masyarakat itu direspon cepat Gubernur, dan menelpon Kadis PSDA Sumatera Barat.[dika]