MANINJAU, Marapi Post-Dipimpin langsung Wali Nagari Naziruddin Dt. Palimo Tuo, Pemerintahan Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (3/11/2020) Dasawisma, murid sekolah, masyarakat kerjabhakti membersihkan kampung, gotong royong bersama.
Kebersihan kampung itu tanggung jawab bersama, tapi kegian gotong royong selasa itu dimobilisasi Dasawisma Anggrek Putih, diayomi Pemerintah Nagari Koto Malintang, Wali Jorong Rambai, Wali Jorong Alai, perangkat nagari dan masyarakat.
Ada juga yang tidak ikut, tapi sudah memberi tahu. Sepanjang jalan dari SD hingga Tepian Danau Taman Talao, berjalan diiringi Becak Motor (Betor) memilih sampah. Ditepian Danau, sudah disediakan Dinas Lingkungan Hidup kontainer penampungan sampah.
Goro, selain Dasawisma Anggrek Putih juga melibatkan semua eleman, anak sekolah, kelompok tani, nelayan dan lainnya. Anak sekolah diikutkan untuk mendidik secara sesungguhnya, betapa pentingnya kebersihan lingkungan itu.Kegiatan goro dengan temakan “Jaga Bumi”, diikuti sekitar 80 orang.
Kawasan taman tepian danau, juga dibersihkan, enceng gondok diangkat keluar danau diangkut dengan gerobak dimasukkan kedalam kontainer. Jadi pusing, terang beberapa peserta goro, setelah bersih, apabila tiba musim badai atau angin kencang, enceng gondok dan sampah datang lagi.
Tujuan kegiatan ini secara tersirat, Wali Nagari Naziruddin Dt. Palimo Tuo mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan menekan berkembangnya wabah penyakit, selain juga simbol atas segala-galanya, kemakmuran, kesehatan, pendidikan, dan lainnya, jelas Nazaruddin Dt. Palimo Tuo.
Wali Nagari berharap masyarakat menjaga lingkungan, jangan buang sampah sebarangan, buatlah tempat sampah satu kotak dibagi dua, pisahkan antara sampah plastik dan organik. Dasa Wisma Anggrek memang hebat, ia bercita-cita membangun bank sampah, agar sampah dapat dimanfaatkan kembali jadi bahan yang berharga.
Wakil Ketua Dasawisma, Cicita Tretomi menjelaskan, jaga kebersihan, Dasawisma mengawali dari rumah sendiri, goro bersama masyarakat sebagi bukti adanya kebersamaan, mulai dari tingkat anak-anak (sekolah), kelompok tani, nelayanan dan lainnya. Di Taman Talao Tepian Danau Maninjau, pusat sesungguhnya pelaksanaan goro.(LUKMAN)