BANUHAMPU, Marapi Post-Ninik Mamak pusako Pasukuan Koto, Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dibawah Payuang Panji Afrijoni Dt. Katumangguangan, kumpulkan anak kamenakan, dalam rangka pembinaan dan sosialisasi aturan dan norma dalam kaidah adat basandi syarak, syaraka basandikitabullah.
Kaidah itu dinyatakan dalam falsafah“Nagari Bapaga Undang-undang, Kampuang Bapaga Buek, Malu Nan Tak Dapek Dibagi dan Suku Nan Tak Dapek Dianjak”. Dengan digelarnya acara ini dalam kaum, jelas Afrijoni Dt. Katumanguangan, jelaslah akan mencerminkan suatu persatuan dan kesatuan, sifat kegotongroyongan, barek (berat) samo (sama) dipikua (dipikul), ringan samo (sama) dijinjing (diangkat).
Sesuai aturan yang telah dibuat Kerapan Adat Nagari (KAN) Nagari Cingkariang yang menerbitkan buku sebagai panduan dalam membina dan mengembangkan Adat Salingka Nagari, maka terwujudlah tujuan dan arti nagari yaitu baradaik (beradat), kehidupan yang islami (Sesuai ajaran Agama Islam).
Afrijoni Dt. Katumangguangan Senin (28/9/2020) menjelaskan kepada Media Online Marapi Post, kegiatan ini dilaksanakan sekali sebulan, agar mamak tahu dengan anak kemekan dan sebaliknya kemenakan juga kenal (tahu) dengan mamak. Jangan sampai kemenakan kenal dengan mamak hanya akan melaksanakan pernikahan atau akan mengadakan kenduri saja.
Sudah banyak kejadian, kemenakan hanya kenal akan menikah saja. “Sudah banyak anak muda atau remaja yang tidak kenal dengan mamak”, jelas Afrijoni Dt. Katumangguangan, disela-sela acara pertemuan itu.
Setiap pertemuan dengan anak anak kemenakan, sekali sebulan diawali dengan acara pengajian. Acara dilaksanakan dirumah anak kemenakan secara bergiliran. Acara itu tidak hanya sekedar pertemuan, tapi juga membahas masalah anak kemenakan payuang panji Dt.Katumanggunggan.(SYAFRIZAL ZAIN)