PALEMBAYAN, Marapi Post-Jorong Gumarang II, Nagari Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Suumatera Barat, Kamis malam (12/8/2020) darahi Sasaran (Padepokan) Randai Padi Sarumpun.
Wali Nagari Nagari Tigo Koto Silungkang, Doni Cendra, S.Sos.I, di daulat (Dibei Kepercayaan) untuk mendarahi sebagai peresmian sasaran randai itu. Sesuai dengan tradisi, mendarahi sasaran randai itu menyelenggarakan upacara pemotongan ayam dan doa bersama.
Wali Nagari Tigo Koto Silungkang, Doni Cendra, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kegiatan seni dan budaya ini, merupakan program prioritas di Nagari Tigo Koto Silungkang dimasa kepemimpinannya, dan telah masuk dalam RPJM Nagari Nagari Tigo Koto Silungkang.
Di Nagari Tigo Koto Silungkang sudah berdiri 10 grup randai, termasuk grup randai Padi Sarumpun ini, satu grup randai itu, sebut Doni Cendera merupakan gabungan pemain antar grup, pembina lansung nagari.
Dijelaskan, kesenian tradisional asli Minangkabau Padi Sarumpun ini sudah aktif latihan lebih kurang semenjak tiga bulan terakhir ini. Pesertanya, pada umumnya berasal dari murid SD dan pelajar SLTP. Agar tidak mengganggu hari-hari sekolah, latihan digelar setiap malam minggu atau sabtu malam.
Kesenian ini diharapkan mampu menghidupkan kembali budaya ‘Raso jo Pareso’ di tengah kemerosotan budaya generasi muda saat ini. Doni Cendera bertekat membenahi randai dan kesenian tradisional lainnya di Nagari Tigo Koto Silungkang, mulai dari atribut, perlengkapan alat musik, pakaian dan sarana pendukung lainnya disiapkan.
Pemerintahan Nagari Tigo Koto Silungkang akan menganggarkan Rp20 hingga 25 juta per grup randai. Guna memotivasi tumbuh kembangnya kesenian tradisionial ini. Selain itu, Pemerintahan Nagari Tigo Koto Silungkang juga akan menggelar vestifal tahunan, sebagai ajang evaluasi kegiatan program.
Wali nagari berharap, setiap grup randai juga dilengkapi dengan ‘urang tuo silek (Pelatih Silat Tradisional)’, sebagai tambahan kegiatan pengembangan ketahanan pisik dan daya tubuh, agar fisik generasi muda lebih hebat, baik secara fisik maupun mental, adanya keberlanjutan kegiatan kesenian tradisional ini, dengan tujuan untuk melestarikan budaya, terang Doni Cendra.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Nagari, Maradona, SP, juga mensuport kegiatan bangkitnya kesenian dan budaya tradisional ini. Ia menyatakan terus koordinasi dengan pihak terkait, baik untuk legalitas maupun keberlanjutan kegiatan. Sebagai pelatih, katanya, telah dipilih Noval, sedang tuo randai, terdiri dari beberapa orang, diantaranya Syafrizal, Saharudin, Mawardi, dan Kardiok.
Hingga kini grup randai ini sudah memiliki murid 20 orang, kata pelatih Noval (23). Kegiatan ini aktifkan dalam rangka pembinaan terhadap kesenian tradisional Minangkabau ini agar tetap lestari. Kegiatan ini dimaksudkan juga pengisi kejenuhan ditengah pandemi Covid-19.
Murid dan pelajar saat ini mengikuti PBM dengan cara jarak jauh (Daring), pada awalnya merasa jenuh dirumah ikuti aktivitas latihan randai, akhirnya berlanjut pada tingkat keseriusan hingga grup randai ini jadi profesional di Nagari Tigo Koto Silungkang.(MP-001)