MATUR, Marapi Post-Masyarakat Kecamatan Matur, Kabupaten Agam dan sekitarnya tinggi animo untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 7 Agam di Surau Lubuk, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur. Tapi permasalahan yang dihadapi, kurangny ruang tempat belajar, karena itu sebagian murid terpaksa ditolak.
Kepala MIN 7 Agam Firdayeni,S.Pd.I, menjelaskan Sabtu (18/6/2022), hari penyerahan rapor kenaikan kelas, sekolah yang ia pimpin itu diserbu murid baru, ingin masuk dan belajar di sekolah tersebut, tapi masalah yang dihadapi kurangnya ruang kelas untuk tempat belajar.
Setiap tahun murid yang masuk ke MIN 7 Agam ini melebihi kapasitas, dari daya tampung ruang belajar yang tersedia. Dari 13 rombongan belajar, 7 ruang belajar layak pakai dan 3 unit ruang belajar tidak layak pakai dan 3 rombel terpaksa dua shif, kata Firdayeni.
Jumlah murid tahun pelajaran 2021/2022 tercatat sebanyak 245 orang dan yang tamat sebanyak 37 orang, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan ada 24 orang, sementara yang masuk baru sebanyak 45 orang.
Adapun kendala yang dihadapi di MIN 7 Agam selain ruang belajar kurang dan 3 lokal tidak layak pakai serta lapangan upacara dan tempat bermain tidak cukup dari jumlah pelajar yang ada.
Saat ini pihak sekolah mendapat pinjaman lapangan dari warga masyarakat boleh dipakai untuk pelaksanaan upacara dan tempat bermain, ungkap Firdayeni.
Karena ruang belajar saat ini kurang, sampai-sampai kita menolak 1 lokal waktu tahun lalu. Sekarang kita mendapat tambahan lokal belajar untuk dibangun dilantai atas sebanyak 2 lokal. Hal ini terendala dengan adanya kabel PLN yang melintas diatas atap dan hanya dapat dibangun 1 ruang belajar.
Terganggunya penambahan ruang belajar akibat terdapatnya kabel PLN melintas diatas atap dan mengenai bangunan, pihak sekolah telah berupaya menghubungi pihak PLN namun belum ada tanggapan. Kita berharap pihak nagari dapat membantu berkoordinasi memindahkan kabel PLN yang melintas mengenai bangunan lantai dua, ungkap Firdayeni.
Sekolah MIN 7 Agam di nagari Tigo Balai sudah berdiri sejak 1996/1997, namun masih kekurangan ruang belajar dan perlu penambahan dan perbaikan lebih lanjut. Demikian ditambahkan Firdayeni.(lk)