MENTAWAI, Marapi Post-Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, masih membutuhkan fasilitas untuk menangkap jaringan internet secara leluasa. Dengan kondisi yang ada saat ini masih dirasakan kurang.
Yang sudah terbangun di Kepulauan Mentawai sekitar 20 persen atau sekitar 43 tower, sedangkan yang dibutuhkan sekitar 200-an tower lebih agar internet tersedia di seluruh penjuru Kepulauan Mentawai.
Kadis Kominfo Kabupaten Kepulauan Mentawai, Heri Robertus menjelaskan baru-bari ini, di Kepulauan Mentawai lebih dari 200-an blank spot, rencananya tahun ini akan di tambah 11 tower yang akan di bangun Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Tower terbangun lebih kurang 43 unit, dan tahun ini akan di tambah 11 unit lagi, sebelumnya sudah dimulai pengerjaan, tetapi tertunda kembali tertunda. Harapan pembangunan itu kembali dilanjutkan dengan harapan dapat mengurangi lokasi blank spot di Kepulauan Mentawai, jelasnya.
Kata Heri, wilayah yang 20 persen itu diantaranya Kepulauan Siberut. Hampir setengahnya yang dapat dipenuhi atas pembangunan tower yang sudah ada sekitar 48 persen, sedangkan wilayah Sipora cukup banyak yakni mencapai 80 persen. Daerah yang masih banyak kurang tower adalah Pagai Utara dan Selatan.
Sementara wilayah Sikakap, jaringan internetnya sudah ada, tapi belum memadai, masih berbasis 2G. Tahun ini rencananya akan dikembangkan menjadi 4G sehingga mampu mengakses data dengan baik, terangnya.
Kerjasama dengan Telkomsel, rencananya akan dibangun tower induk dibagian utara dan selatan, diantaranya 4 tower di bagian utara, dan 5 tower di bagian selatan. Tapi lokasinya sedang dicari yang pas, sedangkan diwilayah Siberut dilakukan peninjauan.
Yang jelas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akan terus berupaya melengkapi kekurangan tower, sehingga masyarakat lebih mudah mengakses internet. Saat ini di Sipora tengah dipsang fiber optik dari Tua Pejat ke Piobang, ditargetkan selesai Mei 2022.(Permai Sapalakkai)
