TIGO NAGARI, Marapipost-Pagi pada hari nahas itu, Jumat 25/2/2022) warga Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sibuk dengan urusannya masing-masing, pegawai pergi ke kantor, guru pergi memngajar kesekolah, petani pergi kekebun, ke ladang, atau ke sawah.
Ketika sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tiba-tiba datanga gempa bumi, entah beberapa kali goyangan, ada yang bilang dua, ada yang menyebut tujuh, itu tidak jadi perdebatan, yang jelas 6 orang warga Kecamatan Tigo Nagari belum pulang hingga berita ini diturnkan.
Tidak pulangnya 6 warga ini di duga hilang terseret arus bercampur lumpur yang datang tiba-tiba, berbarengan dengan gempa tektonik yang berkekuatan 6,2 SR, ada juga yang menyebut dengan kekuatan 5,2 SR yang konon gempa tersebut berpusat di Pasaman Barat.
Menurut informasi yang dihimpun, 6 orang warga tersebut pergi ke kebun mereka masing-masing, di Guguang, Jorong Siparayo, Nagari Persiapan Malampah Barat Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Apakah mereka terperangkap tanah bergerak yang paska gempa bumi pagi Jumat (25/2/2022) sekitar pukul 70.30 Jumat itu, hingga sekarang belum juga Pulang. Setelah dicari tim evakuasi, seorang diantaranya ditemukan dalam keadaan kaki terbenam lumpur, sementara badan dapat dilihat.
Menurut Mira (16) tahun, anak salah satu korban, mereka yang di duga terseret arus pergeseran tanah lumpur tersebut diantaranya; Suar, Manir, Sapar, Madan, Rodi, dan Yuang Padang. Hal ini di benarkan anggota DPRD Pasaman Jusran dari Fraksi partai Kebangkitan Bangsa, kebetulan berdomisili di Tigo Nagari.
“Informasi ini benar, mereka famili saya”, ungkap Jusran, pendek dengan mata berkaca-kaca menahan tangis. Hingga berita ini di langsir sudah di temukan satu orang mayat, sudah dievakuasi di melalui medan berat, dan rawan, sulit di jangkau. Dari 6 yang diduga hilang ditelan galodo, satu orang diantaranya Minggu (27/2/2022) sudah ditemukan, yakni Rudi usia 35 tahun.(Jet)