TANJUNG MUTIARA, Marapi Post-Tidak ada yang dapat dibanggakan di Objekwisata Bandar Mutiara, Banda Gadang, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Objek wisata yang selama ini dipuja-puji keelokannya, ternyata nol besar, bila tidak percaya atas informasi ini, silakan datang kesana.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Agam Syatria yang dihubungi marapipost.com Minggu (17/10/2021), mengucapkan terimakasih atas informasi itu. “Terimakasih info pak ketua”, dalam pesan singkatnya Kepala Dinas Parpora Kabupaten Agam Syatria, tulis pesan singkatnya di WhatsApp.
Informasi yang berhasil dihimpun marapipost.com dilokasi objek wisata, sudah dua tahun objek wisata tersebut tidak berpengunjung, karena tidak ada yang dapat dinikmati di objek wisata tersebut. Objek wisata tidak diurus sebagaimana layaknya objek wisata. Fasilitas sudah banyak yang rusak karena tidak ada pemeliharaan, pengawasan, dan sebagainya.
Pohon pelindung dari jenis cemara laut sudah banyak ditebang. Siapa yang menebang?, informasi warga adalah pemiliknya. Pemiliknya adalah warga yang ada disana. Pohon yang ketingginnya diperkirakan sekitar belasan meter itu dipotong-potong dan dijual.
Dikawasan objek wisata itu berdiri satu buah warung nasi. Yang makan di warung itu nelayan setelah memukat. Diwarung nasi ini ada kandang ternak yang mencerminkan keindahan, areal kotor, karena tidak ada perawatan selain juga dijumpai kotoran sapi berserakan.
Sebuah bangunan rumah makan dibangun dengan gaya dan model mempesona sudah melapuk karena ditinggal pemiliknya, karena tidak lagi berjualan disebabkan tidak ada pembeli. Tempat bermain anak-anak sudah pudar, disebabkan tidak ada perawatan, malah ada diantaranya atapnya sudah tidak ada lagi. Begitu juga dua unit toilet juga sudah rusak dan tidak layak. Kelihatan toilet itu tidak layak dipakai untuk saat ini.
Selama marapipost.com berada disana, ada tiga rombongan pengunjung yang datang, dua rombongan dengan kendaraan roda dua (Motor), dan satu rombongan dengan mini bus masuk ke objek wisata, sebentar dilokasi objek wisata, akhirnya berbalik arah kembali keluar menuju jalan raya.
Yang jelas, program Bupati Agam Dr. Andri Warman meningkatkan kesejahteraan dari jalur pengelolaan pariwisata belum tercapai, padahal dana yang diinvestasikan untuk membangun objek wisata Bandar Mutiara sudah miliaran rupiah. Jalan dari gerbang pintu masuk objek wisata juga mengalami kerusakan.(lk)