PASAMAN BARAT, Marapi Post-Wakil Bupati Pasaman Barat, (Sumbar) Risnawanto Selasa (31/8/2021) menghadiri Lokakarya Diseminasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam rangka Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Pasaman Barat, Selasa di aula kantor bupati di Simpang Ampek Pasbar.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta, serta didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Lokakarya diikuti secara virtual oleh Pemerintah Daerah Pasaman Barat dan seluruh OPD terkait yang tergabung dalam tim koordinasi pencegahan stunting di Kabupaten Pasaman Barat.
Wakil Bupati Risnawanto mengatakan bahwa Pasaman Barat menargetkan prevalensi stunting turun 13 % ditahun 2026.
“Untuk mencapai hal itu tentunya tidak mudah, saya berharap OPD, camat maupun wali nagari dapat memberikan dukungan penganggaran yang memadai dan lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan,” ungkap Risnawanto.
Selain itu, perlu adanya dukungan dan kerjasama intens dari semua pihak, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. “Saya berharap, strategi komunikasi yang sudah disusun dapat dilaksanakan dan diterapkan oleh masing-masing pemangku kepentingan”, tegasnya.
Risnawanto juga menyampaiakan ucapan terima kasih kepada Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta yang turut membantu dan memberikan pendampingan positif dalam meningkatkan kinerja para peserta lokakarya.
“Terima kasih kepada Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta yang telah memilih Kabupaten Pasaman Barat dalam penyelenggaraan Lokakarya ditahun 2021”, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Pasbar Jhon Hendri menjelaskan, Lokakarya diseminasi strategi KPP dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Pasaman Barat telah melalui proses yang panjang.
“Proses penyusunan strategi sudah kita mulai sejak bulan Maret lalu, dan pendalaman materi di bulan April, proses pendampingan di bulan Juni, hingga diseminasi yang kita laksanakan hari ini 31 Agustus. Proses panjang ini sanagat kita syukuri dan berharap semoga bermanfaat bagi masyarakat Pasbar”kata Jhon Hendri.
Disamping itu, Perwakilan Kemenkes RI Marlina Ginting berharap Pasaman Barat dapat mempersiapkan generasi yang cerdas, sehat dan produktif agar tidak ada lagi kasus stunting di daerah itu.(Buyuang Roni )