PADANG PARIAMAN, marapipost.com-Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, usulkan kepada pemerintah pusat bangun 225 unit hunian sementara (Huntara) untuk warga terdampak banjir bandang, yang rumahnya mengalami rusak berat hingga hanyut.
Usulan tersebut, jelas Kepala Dinas Kominfo Padang Pariaman Zahirman (9/12/2025) sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Sekdakab Rudy Repenaldi Rilis bersama BPBD dan perangkat daerah di Ruang Rapat Sekda pada Senin (8/12/2025). Rudy menyampaikan, usulan Huntara mencakup 23 titik, 16 nagari, 9 kecamatan. Data lokasi dan jumlah unit merupakan hasil verifikasi ulang pemerintah daerah bersama pemerintah nagari.
Ia berharap BNPB segera merealisasikan usulan tersebut mengingat kebutuhan hunian sementara sangat mendesak bagi warga terdampak. Pemerintah daerah menegaskan komitmen mempercepat pemulihan pascabencana, termasuk rumah warga, infrastruktur, serta layanan dasar.
Pemkab Padangpariaman juga memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana mulai 7 hingga 13 Desember 2025 melalui Keputusan Bupati Nomor 375/KEP/BPP/2025. Perpanjangan dilakukan karena dampak banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem sejak 22–28 November 2025 masih memerlukan penanganan intensif, termasuk pencarian korban hilang dan pemulihan akses transportasi.
Data Pusdalops-PB BPBD per 8 Desember 2025 pukul 22.00 WIB mencatat bencana hidrometeorologi berdampak pada 17 kecamatan dan 98 nagari. Tercatat 80 titik banjir dengan ketinggian 50-400 sentimeter, 72 titik longsor, dan 37 titik angin kencang. Total warga terdampak mencapai 34.058 jiwa, dengan 4.847 jiwa mengungsi. Sebanyak 377 jiwa atau 115 KK masih berada di posko pengungsian.[*/kf]











