KABUPATEN AGAM, marapipost.com-Meski Pemerintaha Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tidak punya hati nurani memperhatikan kehidupan rakyat di Matua Katiak, Kecamatan Matur, nasyarakat tetap memderihakan HUT RI ke-80 dengan upaya seadanya.
Terlihat jembatan penghubung antara Matur, Koto Katik, dan Palupuh, adalah bagian infrastruktur menghubungkan beberapa wilayah di Kabupaten Agam tidak jadi perhatian, tapi masyarakat tetap saja menghias jembatan begitu semarak, seseorang tengah melakukan pekerjaan menghiasi jembatan tersebut. Jembatan itu.
Kondisinya saat ini sangat memperihatinkan dan perlu perhatian pemerintah nagari, kecamatan dan kabupaten Agam. Akankah Pemerintah Kabupaten Agam, dibawah pimpinan Ir. Benni Warlis, M.M ini hanya berdiam durja?.
Lantai papannya jembatan banyak yang patah, karena sudah keropos, bolong, namun warga dan masyarakat Matur Katik tetap semarakkan HUT RI ke-80 tahun 2025 dengan semarak. Merdeka Indonesia ku, tutur ketika media melintasi jembatan tersebut. Jembatan Matur Katik Siitingkai sudah lama rusak, tapi Pemda Agam lengah, menunggu korban?.
Tokoh masyarakat Matur Katik Nagari Matur Hilir Tarmizi dihubungi Sabtu (16/8/2025) di Matur Katik sungguh menyesali tidak adanya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Agam. Pertanyaannya, kemana wakil rakyat?, kemana dana pokirnya?, apa saja kerja wakil rakyat?.
Disebutkan Tarmizi, jembatan penghubung dua kecamatan Matur dan Palupuh kondisi lantai papannya banyak yang rusak kami akan menghias jembatan dan menggelar beberapa kegiatan mengisi kemerdekaan RI ke 80 di sepanjang jembatan.
Saat ini jembatan sudah dipasang bendera merah putih dan dibagian kiri kanan sudah kami gotongroyongkan dengan mencat warna merah dan putih dalam arti kata jembatan ikut dimeriahkan agar semarak.
Pada tanggal 17 Agustus 2025 kegiatan yang dilaksanakan adalah pertama SE emua peserta yang hadir dari Matur Katik dan Aia Taganang secara bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dari anak MDA Mukhlisin Jorong Matur Katik, Pembacaan Teks Proklamasi, Lagu Hari Merdeka, pembacaan Pancasila, pembacaan puisi dan Deklarasi oleh Tarmizi.
Acara disepanjang jembatan itu juga diisi Salawat dari murid MDA, penampilan Rebana Mesjid Mukhlisin, dan pembacaan Doa, kata Tarmizi. Selesai acara pokok dilanjutkan dengan hiburan penampilan tambua dan perlombaan permainan anak nagari dan sebelum permainan digelar makan bersama.
Diperkirakan kegiatan di jembatan yang sudah kami hias dengan cat merah putih dan memasang bendera itu akan dihadiri lebih kurang 100 lebih warga. Acara juga dimeriahkan dengan hadiah menarik dari warga masyarakat dan donatur lainnya.[Yun.S/lk]