Uncategorized

Kota Bukittinggi Terkesan Jorok, Kecuali Kawasan Jam Gadang Diakui Bersih

×

Kota Bukittinggi Terkesan Jorok, Kecuali Kawasan Jam Gadang Diakui Bersih

Sebarkan artikel ini
Bangunan megah di Janjang 40 Kota Bukittinggi terkesan tidak diurus.

BUKITTINGGI, marapipost.com-Bukittinggi, Sumatera Barat, kota nomor dua terbesar di Sumatera Barat, setelah Kota Padang. Kota yang dijuluki kota wisata ini, ramai dikunjungi setiap hari libur, apalgai bila tiba libur panjang, wisatawan datang dari berbagai penjuru, terutama dari Pekanbaru, Riau.

Meski Kota Bukittinggi sebagai kota senior, dan pernah jadi Ibukota Republik Indonesia (RI) pada zaman penjajahan, ternyata juga tidak terurus, berlepotan. Yang tampak bersih itu hanya; Kawasan Jam Gadang, Panorama, Benteng, atau tempat wisata, tapi lain pada itu, sungguh menjijikkan.

Tiga wartawan dari 3 media menelusuri beberapa titik di Pasara Atas dan Pasar Bawah, memantau dengan jelas, atas ketidak terurusan Kota Bukittinggi. Belum diketahui, apa penyebabnya, apakah titik yang tidak terurus itu milik Pemerintah Kota Bukittinggi atau bukan.

Berharap dapat kejelasan dari Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bukittinggi, belum dapat bertemu dengan kadis tersebut. Didatangi kekantor lembaga tersebut di Pasar Atas Bukittinggi Rabu (30/7/2025), tidak dapat sambutan baik.

Awalnya disambut dengan ramah oleh petugas seorang pria dengan ramah, kami dipersilahkan duduk menunggu, sembari petugas itu masuk ruang kantor. Tidak lama berselang petugas piket itu keluar, dan member khabar tunggu sebentar. Sudah lalama menunggu, keluar dari ruang seorang ibu, beri khabar kepada petugas piket, tidak boleh ditemui, dengan alasan kepala dinas sibuk rapat seharian.  

Tidak diketahui apa latar belakang tidak boleh ditemui itu, hingga berita ini diturunkan, belum didapat informasi. Informasi petugas piket, kepala dinas baru Plt, ketika ditanya siapa Plt nya, disuruh tanya ke Dinas Sosial Kota Bukittinggi, dekat Puskesmas lama di Pasar Bawah. Apa maksudnya kami disuruh menanyakan kesana, apak staf yang piket tersebut tidak kenal dengan pejabat plt tersebut, aneh bukan?.

Sepertinya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bukittinggi tertutup dengan informasi, apakah ini ada bisikan dari Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, belum didapat informasi, yang jelas, setelah dipantau pada beberapa titik, Kota Bukittinggi terlihat jorok, belum terkelola dengan baik, sebetulnya  3 wartawan datang ke kantor tersebut memerlukan untuk mendapatkan penjelasan.[lk]     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *