LUBUK BASUNG, marapipost.com-Pemerintahan Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meperoleh bantuan pangan untuk 1.300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan tersebut sudah disalurkan semenjak Minggu (27/7/2025). Masing-masing keluarga penerima bantuan, menerima bantuan beras 20 kilogram per keluarga. Bantuan ini adalah program bantuan pangan pemerintah pusat.
Wali Nagari Manggopoh Zahmas Ari Tuanku Sidi, menjawab pertanyaan Kamis (31/7/20250, bantuan ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai upaya untuk menanggulangi kerawanan pangan masyarakat.
Ini adalah pengalaman pertama yang ia alami setelah dilantik sebagai Wali nagari Manggopoh. Beras berjumlah 1.300 KPM ini disalurkan kepada keluarga 9 jorong yang ada di Nagari Manggopoh. Masing-masing keluarga yang tercantum dalam data, menerima beras 20 kilogram per keluarga.
Zahmas Ari Tuanku Sidi mengaku ada kendala dalam penyerahan bantuan ini, ada yang patut dapat, tapi tidak dapat. Sebaliknya ada yang tidak patut dapat, tapi dapat, jelas Zahmas Ari Tuanku Sidi. Ia menyayangkan pihak Pemerintahan Nagari tidak dilibatkan sejak awal dalam proses pendataan, sehingga terdapat penerima bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran.
“Ada warga yang benar-benar membutuhkan malah tidak dapat bantuan. Kita minta dinas sosial dan instansi terkait di daerah melakukan pendataan ulang yang valid, dan kalau bisa disinkronkan dengan data yang ada di nagari. Karena kami yang paling tahu kondisi warganya,” jelasnya.
Selain program bantuan pangan dari pusat, Nagari Manggopoh juga aktif menjalankan kegiatan sosial lokal, seperti Gerakan Jumat Berkah. Dalam program ini, wali nagari dan perangkatnya langsung mendatangi rumah warga kurang mampu sambil membawa bantuan berupa sembako: beras 10 kg, satu lapik telur, minyak goreng, kopi, dan gula. Tak hanya itu, warga juga diberikan bibit tanaman seperti cabai dan terong sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Kami berikan 10 kantong plastik bibit cabai dan terong agar warga bisa mulai menanam sendiri di pekarangan rumah. Ini untuk membantu mengurangi beban hidup mereka,” terang Zahras Ari. Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir Nagari Manggopoh telah melakukan pembibitan tanaman hortikultura.
Saat ini terdapat 25 ribu batang bibit cabai dan 17 ribu batang terong yang telah dikembangkan di nagari tersebut. “Kita ingin masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tapi juga bisa mandiri secara ekonomi. Harapannya, ke depan warga Manggopoh benar-benar lepas dari jerat kemiskinan,” tutupnya.[lk]