AgamSumatera Barat

Hujan Sudah Lama Tidak Turun, Air Menyusut, Pelanggan PDAM Harap Sabar

×

Hujan Sudah Lama Tidak Turun, Air Menyusut, Pelanggan PDAM Harap Sabar

Sebarkan artikel ini

LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sudah lama hujan tidak turun, sumber air Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Tirta Antokan Kabupaten Agam, penyedia layanan air bersih kerumah-rumah pelanggan mulai menursut, berakibat melunaknya pasokan air bersih kerumah-rumah pelanggan.

Direktur PDAM Tirta Antokan Jevie Carter Eka Putraberharap, kiranya pelanggan memaklumi kondisi saat ini, terutama dari kecamatan Lubuk Basung, tapi itupun terkena imbas karena hujan sudah lama tidak turun. Hal itu disampaikan Jevie Carter Eka Putra, ketika dikunjungi beberapa wartawan di ruaang kerjanya Selasa (29/7/202250 di Padang Baru Lubuk Basung.

Kalau untuk pelanggan di Lubuk Basung, sumber air berasal dari Rikia, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, dan Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, sebenarnya bias produksinya ditingkatkan, karena sumber air cukup besar, tapi tempat Ipal Pengolahan Air (IPA) atau WaterTreatment Plant (WTP) belum mampu mengolah dalam jumlah besar.

Fasilitas ini merupakan bangunan utama dan proses sentral dalam sistem PDAM untuk mengubah air baku dari sumber alami menjadi air bersih yang layak konsumsi dalam penggunaan sehari-hari. 

Menjawab pertanyaan, juga dijelaskan Jevie Carter Eka Putra,pelanggan saat ini berjumlah 16 ribu sambungan. Sumber aiar untuk memenuhi kebutuhan air baku itu berjumlah 19 titik, terbesar di Lubuk Basung, pada 2 sumber air baku di Rikia dan Siguhung. Karena kemarau, sumber air menyusut hampir mencapai 50 persen, tetparah diluar Lubuk Basung, terutama dalam bulan Juli 2025.

Jevie Carter Eka Putrabelum lama memimpin di PDAM Tirta Antokan, baru 2 bulan, tepatnya dilantik 28 Mei 2025. Yang jadi keluhan, penagihan kepada pelanggan di Unit Batu Kambing, padahal pelanggan banyak, 400 sambungan, tetapi penagihan susah. Harga air per meter kubit berkisar 4000-4900 rupiah.

Kalu disebut rugi, Perumda PDAM Tirta Antokan rugi, tidak rugi, cuma keuntungan belum memadai, kemaren ini beruntung Rp200 juta, tapi belum masuk kas daerah, karena belum ada perda untuk deviden. PDAM Antokan didukung 68 karyawan termasuk unit. Pengolah air baru ada 4 set, dengan kapasitas 40 liter per detik. Juga dijelaskan, bea untuk pasang baru Rp1.300.000, tergantung jarak dari pipa pemasangan.[lk]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *