Oleh Redo Sobirin
Mahasiswa UIN Syech M Djamil Djambek Bukittinggi
Mahasiswa dikenal juga sebagai generasi yang mampu membangun pilar bangsa, yang telah di angung agungkan oleh Ir. Soekarno disaat kemerdekaan indonesia masih menghitung tahun, dan bagaimana kehidupan masyarakat dimasa lampau menjadi suatu pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. dan hari ini bangsa indonesia tengah berproses dalam menghadapi tantangan global dunia, terutama dalam bidang iklim, lingkungan dan masyarakat itu sendiri.
Dalam sejarahnya, bangsa indonesia telah menunjukkan satu kontribusi besarnya bagi dunia, terutama dalam bidang perubahan iklim global warming, dan menjadi salah satu negara penyumbang polusi udara dan sampah tekstil terbesar didunia.
Sekaligus menjadi negara dengan penyumbang kerusakan alam dalam segi apapun di seluruh dunia, maka dari itu, timbul pertanyaan yang sangat sederhana, yaitu, bagaimana sih peran mahasiswa dalam menyikapi hal tersebut, terutama di tahun 2045, dimana, saat itu merupakaan saat saat emas yang selalu di agung agungkan oleh pemerintah di tahun 2024.
Hari ini, selain masalah tetek bengek yang sangat banyak yang bahkan apabila dituliskan dalam tesis S2 sekalipun tidak akan cukup untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, ekonomi bahkan politik.
Kerusakan yang membuat peran mahasiswa tersebut berkurang, bahkan menghilang adalah sebab dari inflasi nilai itu sendiri, inflasi nilai adalah meningkatnya nilai nilai yang didapatkan mahasiswa, akan tetapi menurunnya sistem intelektual yang dimilikinya.
Lihat hari ini apa yang tengah terjadi dilingkungan masyarakat, dilingkungan akademisi, kampus dan sebagainya, tidak ada satupun lagi mahasiswa yang memiliki nilai rendah, akan tetapi lihat bagaimana pengetahuan intelektualnya.
Hari ini kampus hanya di isi oleh sekelompok orang yang ketika persentasi itu membaca makalah, ketika menyimpulkan itu berasal dari Chat Gpt, dan lihat berapa banyak mahasiswa yang mampu membaca data statistik? Sangat minim sekali. Lantas sekarang, pemerintah justru mengagung agungkan indonesia emas pada tahun 2045, emas darimana?
Ditambah hari ini isu isu yang ada dilingkungan masyarakat, membuat peran mahasiswa semakin dipertayakan, apakah benar layak mahasiswa dikatakan sebagai seorang agen of change, yang memberi contoh bagi masyarakat?.
Jawabannya sangat sederhana, mahasiswa sangat layak untuk menjadi agen of change, dan juga sangat layak menjadi sesosok panutan bagi masyaraakt umum, namun salahnya banyak sekali mahasiswa yang tidak menyadari akan hal tersebut, dan memilih menjadi mahasiswa yang lebih mencintai rebahan dibanding forum intelektual, lantas masih diagung agungkan sebagai generasi emas?
Hari ini, permaslaahan dunia sangat sederhana, yaitu bagaiamana perubahan iklim yang sangat signifikan, membuat segala aspek kehidupan manusia menjadi banyak berubah, membuat bahan pangan menjadi hal yang sanagt sulit untuk didapatkan.
Kelangkaan tersebut membuat banyak manusia kelaparan, dan kelaparan menjadi sebuah kejahatan, problem itulah yang membuat manusia kembali memasuki era era kegelapan dan kematian masal, maka disinilah peran mahasiswa harus bisa memahami konsep konsep yang ditawarkan tersebut, dan mahasiswa mesti menjadi sesosok yang bisa menjadi sebagai pamong dan penengah atas permasalahan permasalahan tersebut.[*]