PALEMBAYAN, marapipost.com-Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Agam, Sumatera Barat, resmikan “Kampung Pengawas Pemilihan”. Peresmian itu dilaksanakan Sabtu (19/10/2024) di Halaman Kantor Wali Nagari Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan.
Ketua Bawaslu Sumatera Barat diwakili Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Sumbar Muhammad Khadafi yang datang dari Padang menghadiri serimonilal peresmian tersebut.
Sedang dari Kabupaten Agam, kehadiran Pjs Bupati Agam Dr Endrizal, diwakili Sekretaris Daerah Drs H Edi Busti, Ketua Bawaslu Agam Suhendra, Forkopinda, Camat Palembayan Sabirun, Forkopinca, Wali Salareh Aia Barat Rabuman Datuak Jelo Anso.
Sebagai tanda peresmian, dilaksanakan berbagai sesi kegiatan; pemukulan tambua (Gendang), penananda tangan deklarasi kampong pengawasan, dan sesi terakhir meninjau Warung (Lapau) Pengawasan Partisipatif. Sebelumnya kedatangan rombongan disambut dengan Tari Galombang, suguhan siriah dicarano, menampilkan silat tradisional memperliha kehebatan menyambut pisua.
Sesi itu dilaksanakan setelah, mendengarkan laporan Panitia Pelaksana dibacakan Mizlin Hardi, sambutan Ketua Bawaslu Kabupaten Agam Suhendra, Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt Jelo Anso, Sekda Agam Drs H Edi Busti, Ketua Bawaslu Sumatera Barat, terakhir wejangan dari pemateri Kiai Satria Efendi.
Dihumpun dari pemaparan dari berbagai pesan dan arahan pihak petinggi tersebut, mengungkap kehebatan Kabupaten Agam. Kabupaten Agam paling terlengkap di Sumatera Barat, ada gunung, ada danau, dan ada laut, didaerah lain tidak kabupaten dan kota selengkap itu. Di Solok diakui ada juga danau, pemiliknya berdua dengan Kabupaten Tanah Datar. Muhammat Kadapi juga menyinggung politik uang, harus dijaga agar hal ini jangan terjadi pada pilkada 2024.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Drs H Edi Busti, dalam arahannya menyebut, bahwa Bawaslu itu adalah polisinya dalam pemilu, karena itu sekda mengingatkan, agar Bawaslu Kabupaten Agam mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan amanah.
Untuk saat ini, sesuai dengan pemberitaan media, kondisi politik di Kabupaten Agam, masih kondusip, tapi pekan depan hingga pelaksanaan pilkada belum tentu, karena itu sebelum hal itu terjadi lakukan pencegahan. Politik uang bukanlah cara cara memilih pemimpin tidak baik, tapi Sekda belum mengingatkan politik jalan jalan yang terjadi, yang sudah tidak jadi rahasia umum lagi di Kabupaten Agam.
Politik bawa jalan jalan untuk menarik simpati pemilih dua kali pilkada ini sudah membahana di Kabupaten Agam, khususnya di Agam Bagian Barat. Ada paslon yang membawa massa berjalan jalan dengan bus, tapi hal itu belum jadi bahasan politik bagi pihak berwenang.[lk]