KABUPATEN AGAM, marapipost.com-Bila tidak ada aral melintang, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Selasa (21/5/2024) kunjungan kerja ke Sumatera Barat meninjau langsung penanganan pasca musibah bencana alam yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di ranah minang ini.
Kunjungan RI 1 ini sudah santer diberitakan sejak kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto ke Sumatera Barat, Kamis (16/05/2024) lalu
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kamis lalu ketika usai berdialog dengan para korban bencana banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah kepada wartawan mengatakan pihaknya mengakui Presiden Jokowi memang diagendakan hadir di Sumatera Barat untuk melihat langsung kondisi daerah yang terdampak kebencanaan dan upaya pemulihan pasca bencana serta kebijakan untuk mengantisipasi dampak serupa.
Namun, pihaknya hingga Kamis lalu belum mendapatkan jadwal kepastian kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumatera Barat. “insha allah jadi, tapi untuk waktunya kita lihat perkembangan,”ujarnya
Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah ketika ditemui RRI di Jorong Galuang Nagari Sungai Pua menyebutkan pihaknya akan menyampaikan langsung upaya yang dilakukan dalam penanganan musibah banjir bandang yang terjadi di beberapa daerah di ranah minang ini kepada Presiden Joko Widodo.
Dikatakan, dalam penanganan musibah bencana alam ini sudah disikapi dengan penetapan masa tanggap darurat bencana, ditindaklanjuti dengan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab/rekon). Kegiatan itu menjadi langkah yang sesuai standar untuk menyikapi pasca bencana alam.
“kita dalam penanganan bencana kan sudah ada kita tetapkan status tanggap darurat bencana, kita sudah lakukan rehab rekon. Ini menjadi langkah yang sesuai standar dalam penanganan bencana,”katanya
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pihaknya apresiasi dukung TNI yang telah menyikapi upaya untuk peningkatan akses transportasi dan mobilisasi khususnya di daerah yang terdampak musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi hingga dibongkarnya beberapa jembatan dan diganti dengan jembatan bailey (jembatan darurat sementara yang berbentuk rangka baja).
Kamis lalu, sudah disikapi pemasangan jembatan bailey di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2 unit dan di Kabupaten Agam sebanyak 1 unit. “Kami berterima kasih pada TNI khususnya yang sudah membantu memasang jembatan bailey di Kabupaten Tanah Datar.
Nah, kamis sore kami sikapi agar jembatan yang ada di Bukik Batabuah, yang disampaikan warga agar dibongkar. Jembatan kasiak itu disinyalir mengakibatkan arus air tidak lancar dan material menumpuk di sana,”katanya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memetakan daerah yang berpotensi terhadap banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi.
Disebutkan Gubernur, peta itu sangat penting untuk mengantisipasi dampak musibah bencana alam serupa yang dipengaruhi oleh anomali cuaca. Bahkan, pihaknya menerima informasi di bagian hulu sungai material yang menumpuk sudah banyak, termasuk adanya sumber air berupa sarasah yang muncul yang dapat membawa debit air yang dipengaruhi hujan berintensitas tinggi.
Pihaknya minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dan mengamati anomali cuaca. Walaupun hujan terjadi di daerah lain, tetapi di hulu sungai atau di puncak Gunung Marapi diinformasikan hujan lebat maka tanggap bencana memang diperlukan untuk menghindari dampak buruk yang tidak diinginkan terjadi.
“jadi, warga harus waspada selalu, amati cuaca. Jangan lengah, walaupun hujan tidak terjadi disini, tetapi di hulu sungai, atau di puncak Gunung Marapi lebat, maka harus hati-hati. Kabarnya di bagian hulu sudah banyak muncul sarasah. Kita minta BMKG dan PVMBG memetakan kondisi sungai yang berhulu ke Gunung Marapi. Banyak material yang diakibatkan erupsi Gunung Marapi menumpuk di kawasan sungai,”terangnya
Presiden Joko Widodo diagendakan kunjungan kerja ke Sumatera Barat. Walaupun terdapat beberapa opsi rundown RI 1 itu persiapan telah dimatangkan oleh stakeholder terkait. Ada dua informasi rundown kunjungan kerja Presiden Joko Widodo itu yakni menggunakan jalan darat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bukik Batabuah, kemudian ke Batu Taba, Rumah Makan Sederhana Bukittinggi, terus ke Padang Panjang, dan ke Tanah Datar.
Presiden Jokowi kemudian kembali dari Tanah Datar menuju Padang Panjang-Padang Luar dan jalan darat di ruas Malalak menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Informasi rundown kunjungan RI 1 di Sumatera Barat yakni pada pukul 07.00 WIB take off menuju Bandara Internasional Minangkabau, pukul 08.40 WIB landing di BIM, pukul 08.50 WIB menuju lokasi peninjauan bencana di Kabupaten Agam, pukul 11.50 WIB tiba di lokasi peninjauan bencana alam di Kabupaten Agam, pukul 12.20 WIB menuju posko pengungsi di Kabupaten Agam, pukul 12.30 WIB tiba di posko pengungsi Kabupaten Agam, pukul 13.00 WIB.
Menuju Rumah Makan Sederhana Bukittinggi, pukul 13.20 WIB tiba di Rumah Makan Sederhana Bukittinggi, pukul 14.00 WIB menuju lokasi peninjauan bencana Kabupaten Tanah Datar, pukul 15.30 WIB tiba di lokasi peninjauan Kabupaten Tanah Datar, pukul 16.00 menuju posko pengungsi Kabupaten Tanah Datar, pukul 16.05 WIB.
Tiba di posko pengungsi Kabupaten Tanah Datar, pukul 16.35 WIB menuju Bandar Internasional Minangkabau, pukul 20.00 WIB tiba di BIM, pukul 20.10 WIB take off Jakarta, dan pukul 21.50 WIB tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Beberapa hari belakangan, kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia itu, diinformasikan ada agenda Presiden Joko Widodo bertolak dari Padang dengan helikopter menuju Padang Panjang mendarat di Lapangan Khatib Sulaiman Bancah Laweh.
Selanjutnya menuju lokasi terdampak bencana alam, setelah itu kembali menggunakan helikopter menuju Lapangan Bola Kaki Batu Taba dan meninjau lokasi bencana alam di Bukik Batabuah, dan menggunakan jalur darat menuju Tanah Datar. Masyarakat dan pengguna jalan harus mencermati jika adanya rekayasa lalu lintas dengan adanya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Sumatera Barat.[*/Yun.S]