BUKITTINGGI, marapipost.com-Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Erman Safar Senin (13/5/2024) launching program pembiayaan syariah tahun 2024 melalui tabungan Ustman. Launching dilaksanakan di kantor pusat BPRS Jam Gadang.
Pemerintah Kota Bukittinggi bersama BPR Syariah Jam Gadang menyediakan pembiayaan syariah. Pembiayaan itu dapat membantu permodalan masyarakat Kota Bukittinggi, untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kata wako.
Pemerintah Kota Bukittinggi terus memberikan program yang dapat membantu ekonomi warga, salah satunya Tabungan Utsman. Setiap tahun, pemko mensubsidi BPRS Jam Gadang, sehingga, nasabah dapat kembali memanfaatkan, pembiayaan syariah dan bebas dari jeratan rentenir, ungkapnya.
Untuk tahun 2024 ini, kata wako, Pemerintah Kota Bukittinggi menganggarkan subsidi untuk Tabungan Utsman sebesar Rp2,5 milyar. Subsidi itu, ditargetkan Tabungan Utsman dapat dimanfaatkan oleh 2000 lebih nasabah.
Tabungan Utsman tahun 2024 ini, kata wako, akan salurkan kepada 2.200 pelaku usaha dengan nilai nominal berbeda. Ada nasabah yang melanjutkan pinjaman, dan ada juga nasabah yang datang baru, kata Wako.
Komisaris Utama BPRS Jam Gadang, didampingi Direktur Utama BPRS Jam Gadang, Feri Irawan, menjelaskan, setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya Tabungan Utsman untuk tahun 2024, dapat diluncurkan kembali, kata Feri Irawan. “Ini tahun ketiga program Tabungan Utsman. Alhamdulillah, program ini menjadi percontohan bagi pemerintah daerah lainnya”, sambungnya lagi.
Untuk tahun 2024 ini, nasabah Tabungan Utsman, diakui dikenakan margin ringan. Biaya yang dikeluarkan nasabah itu, akan digunakan untuk asuransi, materai dan administrasi lainnya. Ada margin setara 19 persen. Jumlah itu, 17,5 persennya disubsidi Pemerintah Kota Bukittinggi, dan 1,5 persennya lagi dibayarkan nasabah.
Margin itu akan digunakan BPRS Jam Gadang untuk asuransi dan biaya materai, dan administrasi lainnya yang diperlukan. “Margin itu dibayar satu kali selama peminjaman. Kita berupaya keberadaan BPRS Jam Gadang ini dirasakan masyarakat keberadaannya”, papar Feri Irawan.[lk]