KABUPATEN AGAM, marapipost.com– Berita lanjutan bencana alam di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terhimpun perkembangan, informasi terkini, diperoleh dilapangan. Data sementara tercatat 14 warga meninggal diterjangan banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di dua kecamatan, yakni; Jorong Kapalo Koto Sungai Pua, Kecamatan Sungai, dan Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang.
Seluruh jenazah korban banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi itu dilarikan ke RSAM Ahmad Mukhtar untuk identifikasi, oleh tim gabungan SAR dari berbagai unsur yang bergerak hingga Minggu pagi. Seluruh jenazah dilaporkan sudah berada di rumah sakit saat ini untuk proses identifikasi.
Kabupaten Agam saat ini dinyatakan berada dalam status darurat bencana, yang akan diumumkan secara resmi setelah rapat darurat yang akan digelar Minggu, (12/5/2024) pagi di Mess Pemkab.Agam Belakang Balok Bukittinggi bersama unsur terkait penanganan bencana dan Forkopimda Agam.
Minggu pagi, Sekab.Agam H. Edi Busti, selaku pimpinan daerah sudah meninjau berbagai lokasi terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Agam, khususnya di kawasan Galudua, IV Koto, di Kapalo Koto Sungai Pua, di Bukik Batabuah, Canduang dan di wilayah kecamatan Ampek Angkek.
Sekda Agam H.Edi Busti, yang selalu Kepala Badan BPBD Agam melalui sambungan telepon menyatakan duka mendalam atas musibah yang melanda 8 kecamatan di Kabupaten Agam, dampak curah hujan yang sangat tinggi sepanjang Sabtu kemarin.
Secara khusus Pemkab.Agam menyatakan keprihatinan atas bencana yang terjadi dan akan berupaya maksimal akan menangani dampak yang terjadi, pasalnya akibat bencana dahsyat yang terjadi, menyebabkan 14 warga kabupaten Agam meninggal dunia yang saat ini seluruhnya sudah ditemukan dan saat ini masih dalam proses identifikasi di RSAM Ahmad Mukhtar Bukittinggi.
Untuk langkah penanganan lebih lanjut, sebut H. Edi Busti, dijadualkan Minggu pagi, jajaran terkait Pemkab.Agam bersama unsur Forkopimda Agam akan menggelar rapat darurat bencana, untuk membahas langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
Dijelaskan H.Edi Busti, dampak bencana banjir yang terjadi Sabtu malam, memicu dampak di 8 kecamatan, masing-masing di Sungai Pua, Canduang, Ampek Angkek, Banuhampu, IV Koto, Malalak, Palupuah dan Palembayan .
Ditegaskan, pihaknya berupaya maksimal melakukan penanganan darurat bencana bersama unsur tim gabungan terutama untuk proses penyelamatan warga, proses evakuasi warga terdampak, penanganan sarana terdampak dan langkah darurat lain untuk penanganan korban terdampak.
“ Saat ini, 14 korban sudah berhasil ditemukan, dan saat ini masih dalam proses identifikasi di RSAM Ahmad Mukhtar, Bukittinggi. Kita sangat berduka atas musibah yang terjadi, kita akan berupaya maksimal mengatasi segera, “ ungkapnya dengan nada pelan.
Dari informasi yang diperoleh, dari 14 korban meninggal akibat terjangan banjir bandang, yang terparah di 5 kecamatan masing-masing Sungaipua, Canduang, Ampek Angkek, Banuhampu dan IV Koto itu, berasal dari 2 kecamatan masing-masing Sungai Pua dan Canduang, akibat terjangan banjir bandang yang datang tiba-tiba, sehingga menghantam rumah warga.
Diinformasikan, warga yang sedang berada di rumah, disebutkan warga ikut dihanyutkan banjir bandang bersama rumah berikut isinya, “ banjir lahar dingin yang terjadi Sabtu malam lebih parah dibanding banjir bandang yang terjadi sebelumnya, “ungkap Syahrul Hamidi, Camat Canduang.
Sebanyak 14 korban meninggal dunia; 8 orang yang terinditifikasi. Adek Hendra (L) umur 40 tahu, alamat Bukik Batabuah. Adila (P) umur 57 tahun, alamat Payakumbuh. Resfanel (P), umur 65 tahun, alamat Simpang Bukik, Jorong Kubang Duo, Koto Panjang, Bukik Batabuah, Canduang. Suryani (P), umur 52 tahun, alamat Jl. U Dt. Garang Kampuang Kubu Tangah Galuang.
Berikutnya; Syaukani Sani (L), umur 56 tahun, alamat Kapalo Koto, Sungai Pua. Maryam M Akbar (P), umur 8 tahun, alamat Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Canduang. Warni Bahar (P), umur 64 tahun, alamat Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Canduang. Shanum (P), umur 3 tahun, alamat Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Canduang. Sedang 8 jenazah lagi masih dalam proses identifikasi.[Yun.S]
Sumber : Pemkab.Agam (*)
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un, turut berdukacita musibah yang menimpa Agam , ya Allah cukup lah sampai disini bencanamu , semoga ini menjadi pengingat kepadamu.
Amin yarabbal’alamin, terimakasih atas do’anya.