KABUPATEN SOLOK, marapipost.com-Tidak selamanya bencana itu membawa malapetaka, contohnya di Nagari Lolo dan Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat dapat keuntungan besar, material pasir dan kerikil yang menggelontor dari lereng bukit ke jalan raya ketika hujan lebat turun, dikumpulkan dan dijual kepada yang membutuhkan.
Di Nagari Lolo, akibat hujan semenjak sebulan terakhir, ketika hujan lebat turun diperbukitan Jalan Nasional Padang-Sungaipenuh dikawasan Lolo dan Air Dingin, sering menimbulkan longsor, material yang terdiri dari bebatuan kerikil, pasir menggelontor dari lereng perbukitan.
Material longsor berasal dari perbukitan sebelah timur jalan (Mata Hari Terbit). Material longsor menimbun badan jalan. Tidak hanya sekedar tertimbun, tapi juga menumpuk dibahu jalan. Tumpukan material ini dijadikan sebagai sumber mata pencaharian untuk perekonomian mereka. Pemerintah (Dinas PUPR) Provinsi Sumatera Barat, pun, tidak repot lagi, karena sudah dibersihkan masyarakat.
Dalam laporannya Drs. Ahmad Jalinus Dt. Samad Dirajo, dalam perjalanannya Selasa (5/3/2024), menyaksikan, beberapa warga masyarakat mengumpulkan material yang terjungkal dari lereng bukit di Jalan Nasional tersebut, adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Jambi itu.
Bahu jalan longsor berakibat jalan semakin sempit, lalu lintaspun terganggu, sehingga memaksa kendaraan, baik yang datang dari Padang menuju Solok Selatan, dan sebaliknya harus antrean dan mermaksa untuk bergantian dan hati-hati melewati badan jalan yang tinggal lagi, hanya beberapa meter.
Selain badan jalan yang terban, juga aspal jalan terkelupas akibat tergerus air bah yang turun bersamaan longsoran dari perbukitan melalui jalan setapak yang dibikin warga setempat untuk pengambilan pasir dan kerekel yang merupakan sumber ekonomi masyarakat setempat, sehingga badan jalan banyak yang berlobang dan digenangi air.
Disinilah masyarakat setempat kesempatan mengatur lalu lintas kendaraan yang lewat sekalian meminta uang kepada para sopir dengan menampungkan ketiding, ember dan bakul. Sopir bus Usaha Murni trayek Padang-Muaralabuh Vengki, mengaku kurang nyaman melewati jalan nasional yang rusak terus menerus. “Saya rasanya kurang nyaman melewati jalan nasonal ini, tapi apa boleh buat, keman mau mengilak itulah kenyataan”, tutur warga kota Padang ini.[AJ]