PADANG PARIAMAN, marapipost.com-Bencana alam menimpa Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Bupati Suhatri Bur cepat tanggap. Kondisi Padang Pariaman, sesungguhnya tidak berbeda dengan daerah lain di Sumatera Barat.
Hujan deras dengan itensitas tinggi mendera sepanjang Kamis (7/3/2024) hingga Jumat (8/3/2024) juga mendera Kabupaten Padang Pariaman, dampak hujan dengan inensitas luar biasa itu menimbul bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah, tidak itu saja, juga menelan korban jiwa.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, langsung turun ke lapangan meninjau lokasi bencana, berikut perangkat terkait, untuk memantau kondisi warga yang dijebak musibah tersebut. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, update Jumat (8/3/2024) sore, Padang Pariaman luluh lantak diterjang banjir.
Banjir dan tanah longsor terjadi hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Banjir merendam ratusan rumah warga, meluluhlantakan berbagai fasilitas publik, terutama jalan dan jembatan.
Tanah labil penyebab utama terjadinya longsor memutus akses jalan. Longsor yang terjadi di Korong Lapau Jambu, Nagari Sungai Durian, Kecamatan VII Koto Patamuan, menelan 2 korban jiwa, 2 luka-luka, dan satu orang lainnya dalam laporan tersebut, masih dalam proses pencarian.
Debet air pada beberapa sungai di Padang Pariaman mengalami naik drastic. Diantaranya Sungai Batang Ulakan, Sungai Batang Anai, Sungai Batang Dareh, Sungai Batang Mangoe, Sungai Batang Kamumuan, dan Sungai Batang Piaman.
Diperkirakan sementara, lebih dari 2.958 jiwa warga terdampak, 800 unit rumah warga terendam banjir, dan sekitar 10 hektar lahan pertanian terendam banjir. Bupati menghimbau masyarakat untuk waspada. “Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama pada musim hujan”, tutur Bupati Suhatri Bur.
Bupati juga perintahkan BPBD Padang Pariaman koordinasi dengan stakeholder terkait untuk melaksanakan evakuasi dan penanganan korban banjir bencana dan tanah longsor. Tim yang terlibat penanganan banjir, BPBD Padang Pariaman, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Satpol PP, Damkar, Dinsos P3A, TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Nagari, PMI, LA Rafting, dan masyarakat.
Data sementara yang dirangkum Pusdalops PB BPBD Padang Pariaman; 15 kecamatan terdampak banjir, 32 nagari. Banjir mendera 33 titik, 18 titik longsor, 6 titik pohon tumbang. Juga disebutkan dalam laporan, rata-rata ketinggian air banjir 30-300 centi meter.[lk]