PAYAKUMBUH, marapipost.com-Katua DPD Perti Sumatera Barat Ir. H. Mirhas Djaafar mengukuhkan pengurus DPC Perti Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, priode 2024-2029 di Ponpes Darul Hasanah Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh Kabupaten 50 Kota Sumbar, Minggu (18/2/2024).
Dalam sambutannya Mirhas mengatakan, bahwa pengukuhan pengurus DPC Perti Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh ini kali kedua setelah pengukuhan DPC Perti Kabupaten Sijunjung Sumbar dari 5 Kabupaten dan Kota di Sumbar yang terbentuk kepengurusannya.
Hal itu disebabkan berbagai kendala, diantaranya DPC Kabupaten Solok Selatan disibukan dengan beberapa yang terlibat panitia MTQ nasional ke 14 Sumbar yang dipusatkan di Padang Aro Solok Selatan. Kemudian DPC kota Bukittingg, dimana ketua DPC nya meninggal dunia 3 bulan yang lalu dan DPC Kabupten Pesisir Selatan.
Ketua DPD Perti Sumbar mengucapkan selamat kepada pengurus DPC Perti 50 kota dan Kota Patakumbuh yang telah dikukuhkan hari ini. Pada kesempatan Mirhas juga mengharapkan agar pengurus segera mengadakan rapat pengurus utk membuat dan menyusun program Tri Bhakti Perti yakni Pendidikan, Dakwah dan amal sosial.
Rais ‘Am DPP Perti buya Bucimar Sani telah menjelaskan tentang sejarah Perti. Dalam pengarahannya buya Bucimar menjelaskan, bahwa pengurus DPC Perti Payakumbuh dan 50 kota harus mengetahui, bahwa Perti ini lahir di Mungka Payakumbuh lalu dideklarasikan di Candung Bukittingi.
Kemudian pengurus, tokoh dan kader Perti perlu membedakan antara organisasi Perti yang kita jalankan saat ini adalah organisasi yang tidak pernah berubah baik nama maupun logo organisasi serta pengurus, tokoh dan para kadernya, dimana nama organisasi Perti yang di deklarasi di Candung Bukitiinggi 5 Mei 1928 dengan logo menara masjid dan tokohnya adalah ulama yang menjalankan ibadah ahlussunnah waljama’ah bermazhab imam Syafi’i.
Sementara Perti yang baru ini merupakan cikal bakal dari Tarbiyah yang keluar dari Perti sejak 1971 karena ikut berpolitik yang berafliasi ke Partai Golkar. Kemudian pada tahun 2016 Tarbiyah itu mendelarasikan diri secara sepihak tanpa melakui Muktamar sebagai mengambilan keputusan tertinggi berubah lagi menjadi Tarbiyah-Perti Perti dengan logo menara masjid dilingkar matahari, dimana para tokoh dan kadernya berasal dari NU.
Kemudian tahun 2023 berubah lagi menjadi Perti dengan logo menara masjid dilingkar matahari dan pengurusnya dari pusat dampai ke daerah serta tokohnya kebanyak orang NU, arti tidak lagi asli dari Perti. Untuk itu kepada pengurus, tokoh dan kader Perti harus bisa membedakannya agar tidak terjebak dengan perbedaan Perti yang baru tersebut, Rais ‘Am DPP Perti ini.[aj]