KABUPATEN AGAM, marapipost.com-Bendungan Daerah Irigasi (DI) Batang Bawan, di Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang dibangun dengan dana sebesar Rp7.636.514.400, belum dirasakan manfaat oleh petani untuk mengairi sawah, karena tidak ada air yang dapat dialirkan untuk mengairi sawah masyarakat dari bendungan ini.
Wali Nagari Bawan, Arif Eka Putra yang dihubungi Selasa malam (16/1/2024) mengakui, belum ada air yang berasal dari bendungan tersebut mengalir melalui irigasi dari bendungan tersebut untuk dapat dimanfaatkan masyarakat, karena air yang mengalir dari bendungan tersebut tidak ada.
“Iya!, belum ada air yang mengalir pada saluran irigasi dari bendungan tersebut pak”, tutur Wali Nagari Bawan Arif Eka Putra. Sebagai wakil rakyat Anggota DPRD Kabupaten Agam dari dapil II Kecamatan Ampek nagari dan Kecamatan Palembayan, sudah turun ke lokasi, tapi belum didapat informasi langkah-langkah yang harus ditempuh, papar Arif.
Hasil penelusuran kelokasi, bendungan yang dibangun kontraktor CV. Karya Tiga Pratama, dengan pengawas CV. Duta Graha Interplan tahun 2022 ini, sungguh menyedihkan, pada beberapa pekerjaan yang diekerjakan rekanan tersebut sudah amblas, selain air sungai tidak naik di pintu irigasi (Intake).
Dari hasil penelusuran, tidak naiknya air bendungan kepintu irigasi, disebabkan beton empangan bendungan lebih rendah dibanding pintu air masuk ke saluran irigasi. Yang jadi pertanyaan, ketika akan dilaksanakan PHO, apakah tidak diuji dulu, baru dilaksanakan serah terima. Proyek ini berada dibawah BPBD Kabupaten Agam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito yang dihubungi, tidak menjelaskan apa-apa terhadap pertanyaan yang diajukan, selain hanya mengatakan, bahwa ia tengah berada di Posko Gunung Marapi.
Yang jelas proyek yang dikerjakan CV. Karya Tiga Pratama, diawasi CV. Duta Graha Interplan, pelaksana lapangan Awaludin Rao ini untuk saat ini, tidak member manfaat selain hanya tempat mandi-mandi dan berenang bagi anak-anak, sesungguhnya proyek tersebut bertujuan untuk mengairi sekitar 315 hektar sawah, tapi ternyata membawa kekecewaan.
Titik-titik kerusakan yang dijumpai ketika penelusuran; diantaranya amblasnya dinding sayap sebelah kanan, dan amblasnya lantai bendungan. Berbahayanya lagi, dilantai amblas itu menjulur besi-besi yang tajam. Mestinya hal ini jadi perhatian bagi pihak berwenang, demi keselamatan warga.[lk]