PADANG, marapipost.com-Hujan lebat yang mengguyur kota Padang, Sumatera Barat dari pukul 20.00 wib Kamis malam (13/7/2023 membuat kot Padang, Sumatera Barat menimbulkan banjirn berbagai daerah direndam banjir. Tak terkecuali komplek Permata Harbaindo Pampangan Kecamatan Lubuk Begalung kota Padang Sumbar nuga direndam banjir hingga pinggang orang dewasa.
Berhubung air anak sungai dikomplek Harbaindo Pampangan semakin tinggi, maka warga terpaksa mengungsi ke masjid terdekat dan menginap dirumah Allah itu hingga subuh. Paginya warga sibuk membersihkan rumah mereka dari lumpur yang terbawa banjir. Tidak itu saja, warga bekerja keras menjemur tikar pakaian, kursi, lemari dan alat rumah tangga lainnya yang basah terendam air.
Salah seorang warga setempat, Asman (70 tahun) kepada media online Merapi pist. com mengatakan, semejak dia tinggal di komplek Petmata Harbaindo tersebut tahun 1994, baru kali ini rumanya tetendam banjir. “Semenjak saya tinggal di komplek Permata Pampangan, baru kali ini air bah naik kerumah saya”, ujarnya.
Warga korban banjir ini minta kepada Pemko Padang agar segera melakuka normalisasi terhadap sungai Pampangan ini, karena aliran anak sungai ini sudah mulai dangkal dan aliran sungai ini cukup sempit dan dipenuhi sampah yang dibuang masyarakat yang bermukim dipinggiran sungai kecil ini.
“Bila anak sungai yang sering meluap setiap hari hujan dan merendam perumahan warga ini tidak dilakukan normalisasi untuk mengendalikan banjir oleh Pemko Padang, sudah pasti setiap datang banjir rumah kami akan terendam”, kata warga lainnya Zulfiandra, Pemko diharapkan segera normalisasi sungai yang menimbulkan banjir.
Berarti BPBD kota Padang tidak turun ke lapangan melihat kondisi daerah yang terendam banjir. sebab banyak kawasan di kota Padang terdampak banjir yg tidak masuk laporan Kalak BPBD Sumbar. Termasuk korban jiwa akibat longsor di Bukik Gado2 juga tidak masuk ke laporan Kalak. BPBD Sumbar. “Itu mode karajo pejabat hanyo narimo laporan dibelakang meja”, kata warga.[aj]