BATANG GASAN, marapipost.com-Camat Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Anton Wira Tanjung, S.Pi.M.Si yang juga Ketua TPPS Kecamatan Batang Gasan, bekerjasama dengan UPT. Puskesmas Gasan Gadang, dipimpin dr. Amelia Memory bersama Tenaga Kesehatan dan Bidan Desa Selasa (23/5/2023) mendata dan menimbang balita yang diduga Stunted di di Nagari Malai V Suku Timur.
Kata Camat Anton Wira Tanjung, ia membuat suatu gerakan yang dinamai Gas Antik atau Gerakan Batang Gasan Anti Stunted dan Kemiskinan, melibatkan kader Posyandu. Gerakan ini sebagai gerakan edukasi kepada masyarakat, dan terus dibudayakakan. Salah satunya memanfaatkan program dana Nagari. Hingga telah terdeteksi sekitar 30 kasus Stunted di Kecamatan Batang Gasan.
Stunting salah satu permasalahan yang ada kaitan dengan gizi dan krusial, Stunting suatu bentuk kegagalan tumbuh kembang anak penyebab gangguan pertumbuhan linier pada balita. Akibat dari akumulasi ketidakcukupan gizi dan nutrisi yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, lebih kurang dalam tempo 1.000 hari pertama kehidupan.
Kekurangan gizi pada masa tumbuh kembang anak diusia dini dapat menghambat perkembangan fisik, menghambat perkembangan mental, bahkan dapat menyebabkan kematian. Balita yang memiliki masalah gizi Stunting beresiko terjadinya penurunan intelektual dan produktivitas balita kemungkinan resiko mengalami penyakit degeneratif dimasa mendatang.
Stunting dapat menyebabkan tidak optimalnya perkembangan kognitif, motorik, dan verbal serta peningkatan resiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kejadian kesakitan dan kematian.
Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal yang disebabkan oleh Stunting, dampaknya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, peningkatan kemiskinan dan memperbesar ketimpangan. Permasalahan Stunting merupakan isu yang saat ini jadi perhatian pemerintah, kata Camat Anton Wira Tanjung.[lk]