BUKITTINGGI, marapipost.com-Ketua Umum Ikatan Pemuda Pariwisata Bukittinggi (IPPB) Rudi Arnel mengatakan, melihat dari situasi ramainya pengunjung wisata dan pemudik secara spontan, bergantian, juga tidak segan-segan menghabiskan uang dan waktu, tenaga, asal dapat bermain dan menikmati eloknya wisata di Bukittinggi.
Saat ini Bukittinggi menuju Wisata Religi yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, menyarankan pihak Objek Wisata menyediakan kain panjang yang di ikatkan ke pinggang untuk menutupi paha bagi wisatawan wanita yang menggunakan celana atau Rok Pendek memasuki areal tersebut.
Demikian disarankan Ketua Umum Ikatan Pemuda Pariwisata Bukittinggi (IPPB) Rudi Arnel, dari Observasi Wisata Tim Kreatif, Sabtu (29/4/2023) di Bukittinggi.
Hasil pantauannya selama masa lebaran dari berbagai aspek menyangkut tujuan dari kunjungan Wisatawan lokal untuk selalu memberikan Pelayanan Jasa terbaik, saling menghargai dan memuliakan tamu kita yang datang”, kata Rudi.
Karena budaya Minang selalu menjaga Adat Kesopanan begitu juga inovatif terhadap keseragaman Kostum bagi Juru Parkir, Kusir Bendi dan Petugas objek Wisata beserta Pedagang UMKM dari Persatuan masing-masing sebagai Pelayanan Jasa Wisata untuk memperindah suasana, jadi wisatawan bisa kenal dan saling mengetahui”, tandasnya.
Ikatan Pemuda Pariwisata Bukittinggi juga memberikan usul saran kepada Pemerintah dan Dinas Terkait beserta Para Pengusaha dan Pelaku Wisata, perlu adanya pembenahan dan inovasi dengan sedikit sentuhan tapi efeknya dapat mengesankan bagi wisatawan yang berkunjung.
Lebih Lanjut Rudi menjelaskan dalam pembenahan objek wisata disarankan kepada Dinas Pariwisata dan Lingkungan Hidup penambahan tong/kotak sampah berbentuk unik sebagai daya tarik objek wisata tersebut.
“Kalau bisa di pelataran Jam gadang yang sudah ada spot-spot panggung lantai di meriahkan dan diisi oleh potensi Komunitas dan kelompok Music serta tari-tarian yang ada di Bukittinggi seperti tambua tansa di jadwal secara bergantian untuk menampilkan aksi mereka untuk menghibur Wisatawan di pelataran Jam Gadang selama seminggu lebaran dari sore sampai malam”, ujarnya semangat.
Selama libur lebaran Hari Raya Idul Fitri, Kota Bukittinggi menjadi Kota tujuan Kunjungan bagi Pemudik dan Wisatawan untuk menikmati santapan kuliner, berbelanja serta rekreasi ke tempat objek Wisata.
Kepadatan wisatawan saat Lebaran di Kota Wisata ini biasanya setelah 2 hari Idul Fitri sampai minggu terakhir liburan. Beberapa ruas jalan arus Lalu lintas kota diwarnai kemacetan oleh Kendaraan dari berbagai luar Kota dan Provinsi, secara serentak bergantian menuju Bukittinggi untuk berwisata bersama keluarga atau dengan Rekan untuk menghabiskan masa Lebaran.
Hasil antauan Tim Observasi Wisata IPPB masih banyaknya Tarif penjualan Makanan serta aneka oleh-oleh khas non makanan dengan harga bervariasi.
“Secara Umum pedagang kuliner khas oleh-oleh dan Aneka aksesoris saling koordinasi keseragaman harga dengan banderol yang memudahkan transaksi, karena barang dagangan yang sama, kualitas yang sama dengan harga jauh berbeda akan menjadi image negatif dan wisatawan enggan lagi datang untuk berbelanja”, ucapnya.
Terhadap seringnya Kemacetan Arus Lalu Lintas dalam kota saat suasana lebaran di Kota Wisata, perlu Pengawasan Dinas terkait secara inten terhadap parkir kendaraan roda empat di badan-badan jalan, satu arah maupun dua arah sekitar menuju lokasi objek wisata serta menambahkan lagi Rambu-Rambu penunjuk jalan tujuan objek wisata di sekitarnya.
Dari pantau media, walaupun sudah dicantumkan tarif parkir, namun oknum situkang parkir masih memungut tarif parkir yang lebih, mohon dievaluasi lagi. [Yun.S]