BUKITTINGGI, marapipost.com-Hebat!, Walikota Bukittinggi H. Erman Safar jadi narasumber dialog interaktif “Sanjai”(Pesan Janang Terkini), interaktif yang digelar RRI PRO 1 Bukittinggi Senin (20/3/2023). Dialog langsung di kawasan Los Lambuang pasar Lereng Kota Bukittinggi.
Walikota didampingi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi Dr. H. Aidil Alfin. M.Ag, Drektur Operasional BPRS Jam Gadang Bukittinggi Dewi Fitria, SE. CIRBD dan satu orang nasabah Tabuungan Ustman Rahmada Yeni.
Dengan metode tanya jawab tersebut, Walikota Erman Safar menjelaskan terhadap Tabungan Utsman, bahwa tabungan tersebut memberi manfaat besar kepada seluruh masyarakat pelaku usaha kecil di Kota Bukittinggi, dapat menumbuh kembangkan ekonomi para pedagang, dan juga mampu menyelamatkan pedagang dari pinjaman yang bunga tinggi.
“Sebagaimana kita ketahui, Tabungan Ustman ini, menurut penuturan Sahabat Nabi Muhammad SAW Usman bin Affan mengatakan, bahwa manfaat sedekah yang diberikan bermanfaat sangat luar biasa. Begitu juga bagi masyarakat Bukittinggi”, terang Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.
Erman Safar berharap, tabungan Utsman ini memberikan manfaat lebih besar kepada seluruh masyarakat pelaku usaha kecil di Kota Bukittinggi, mampu menumbuhkan ekonomi para UMKM, dan dapat menyelamatkan diri dari pinjaman berbunga sangat tinggi.
Dicontohkan Wako, beberapa masyarakat terlilit hutang, yakni awalnya dia punya kios, lalu dia meminjam uang ke si B, karena bunganya pinjaman itu tinggi, akibatnya tidak terbayar, lalu kios A dimiliki si B dan dia tetap jualan disana kemudian dia sewa ke si B, begitu derita yang dialami pedagang tersebut.
Hal itu dirasakan Walikota, karena itu ia menjelaskan, tujuan Pemko Kota Bukittinggi menjalankan program ini, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat Bukittinggi, khususnya, kesimpulannya adalah untuk masyarakat.
Pelaku UMKM berpenghasilan rendah, berkisar Rp1 hingga Rp2 juta, mesti dibantu oleh pemerintah, agar mereka dapat akses ke perbankan, dan juga jemput bola. Wali Kota Erman Safar, optimis dari awal terhadap program ini, insyaallah sukses, papar Erman Safar.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi Dr. H. Aidil Alfin. M.Ag, pada kesempatan itu menjelaskan, di BPR syariah akad ini, dinamakan Murobakhah, sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional, direkomendasikan sebagai pengganti Riba, terang Ketua MUI.
Ketua MUI Kota Bukittinggi sangat mengapresiasi terhadap terobosan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar. “Gerakan ekonomi syariah ini sudah canangkan sejak 2013, semenjak zaman presiden SBY, tapi itu sebatas sosialisasi, edukasi dan sebagainya”, jelas Ketua MUI Kota Bukittinggi H. Aidil Alfin.
Direktur operasional BPRS Jam Gadang Bukittinggi Dewi Fitria, SE. CIRBD menjelaskan. terhadap peminjaman di BPRS, pinjaman awal dimulai dengan besaran jumlah Rp2 juta, 5juta, hingga Rp10 juta, dengan pembayaran harian. Kalau sudah selesai (lunas), mau masuk lagi pada periode ke dua, dapat diberikan lebih, hingga pinjaman dapat mencapai Rp20 juta.
Dewi Fitria mengakui, antrian sangat banyak, sementara tenaga yang ada membantu di BPRS hanya 10 orang, termasuk untuk survey ke lapangan, pengetikan dikantor, dan segala macamnya, demi masyarakat Kota Bukittinggi hari Sabtu tetap masuk kerja hingga sore, pada malam hari lembur hingga pukul 23.00 WIB, terang Dewi Fitria.[lk]