PADANG, marapipost.com-Manusia silver dan badut masih banyak berkeliaran di kota Padang Sumatera Barat. Para manusia silver dan badut tersebut pada umumnya mangkal di tempat- tempat yang ramai seperti di pasar raya, tempat rekreasi, SPBU dan simpang lampu merah.
Mereka sengaja mangkal pada titik- titik keramaian ini agar masyarakat yang peduli terhadap manusia silver dan badut tersebut mau memberikan uang kepada mereka dari kelebihan belanja dan beli BBM.
Namun tak jarang, terkadang kehadiran badut tersebu mendekati anak kecil dan berjoget joget didekat mereka dengan tujuan menghibur, terkadang membuat anak kecil menangis ketakutan. Hal ini tentu perlu jadi pemikiran.
Kehadiran manusia silver dan badut dan menggendong anak kecil di kota Padang ibu kota Provinsi Sumbar ini diakui Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, SKM, MKM, ketika ditanya media online marapipost.com di Batang Kabung Koto Tangah kota Padang Sumbar, saat membuka Musda XVII Perti Sumbar, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Yuswandi, bahwa usaha itu dianggap lebih mudah untuk mendapatkan uang untuk belanja kebutuhan mereka sehari-hari. Bahkan menurut Yuswandi, pendapatan mereka lebih besar dari pekerja lainnya, hingga mencapai Rp200 ribu perhari.
Apalagi pekerjaan minta-minta minta uang seperti tidak punya modal, tidak perlu berpendikan dan tidak perlu skil, katanya. Untuk itu, pihaknya segera akan melakukan penertiban dalam waktu, apalagi akan saat akan memaduki bulan suci Ramadhan, biasanya anak jalanan (anjal) semakin banyak dan sering mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
“Kita usahakan mereka yang tidak kuat mencari nafkah karena sudah lanjut usia misalnya, akan kita tempatkan di Panti Jumpo”, kata Yuswandi. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tidak memberi mereka uang, sebab kalo masyakat masih mau memberi uang dengan alasan iba dan kasihan melihat mereka, sudah dapat dipastikan jumlah mereka semakin banyak bagaikan cendawan tumbuh dimusim hujan, ujarnya.[aj]