TANJUNG MUTIARA, Marapi Post-Dengan kondisi saat ini, tidak ada yang dapat dibanggakan ‘Vew (Pemandangan)’yang dapat dilihat dan dinikmati ‘vew’ dikawasan Objek Wisata Bandar Mutiara, Banda Gadang, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Terlanjur masuk kelokasi, akhirnya pengunjung putar balik membawa kekecewaan.
Slogan di Gerbang Masuk Objek Wisata, mengundang selera wisatawan untuk menikmati vew objek wisata ini, hingga banyak wisatawan yang masuk ke objek wisata Pantai Bandar Mutiara, tapi setelah sampai dipantai, mereka kecewa, tidak ada vew yang dapat ia nikmati pengunjung, akhirnya putar balik ke jalan raya, berjarak sekitar 300 atau 400 meter itu dari Jalan Lintas Barat Sumatera, depan SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara.
Wali Nagari Tiku Selatan, Ismardi, yang dihubungi Media Onlinen Marapi Post (marapipost.com) Jumat (28/10/2022), mengakui, tidak ada yang dapat dibanggakan di Objek Wisata Bandar Mutiara di Banda Gadang, Nagari Tiku Selatan yang ia pimpin itu.
Bila ada wisatawan yang datang kelokasi, hanya yang dapat dinikmati pemandangan ternak lepas; sapi, atau kambing. Onggokan-onggokan kotoran ternak sapi. Pantauan Media Online Marapi Post (marapipost.com), selain jalan yang dilintasi menuju objek wisata juga tidak terasa nyaman, sudahlah jalan kecil rusak pula.
Selain itu juga dapat dilihat nelayan memperbaiki jaringan pukat yang rusak ketika ia usai melaut, atau ketika sedang tidak melaut. Atau dapat juga dinikmati pemandangan anak pukat tengah menarik pukat ketepi pantai. Tapi dari pada tidak, dapat juga memandang, birunya laut lepas.
Jelang pengunjung sampai dipantai, akan ditemukan dua bangunan kecil, yang satu dibangun dipinggir kali kecil, dan yang satu lagi dibangun jelang sampai kelokasi, dibangun berdekatan dengan rumah penduduk.
Bangunan kecil itu sepertinya belum lama selesai dibangun, dibuktikan cat bangunan masih kelihatan segar dan mengkilat. Dekat bangunan kecil itu ditegakkan plang penunjuk kearah selatan, tapi tidak ada warga yang mengetahui, tujuan plang penunjuk itu, didepan arah penunjukan berdiri kedai kopi milik masyarakat. Kalau bangunan kecil itu adalah posko petugas, ketika marapipostcom memasuki lokas, kedua bangunan kecil itu tidak ada yang menempati.
Tahun anggaran 2021 lalu, diadapat informasi, untuk melanjutkan pembangunan prasana dan sarana di Objek Wisata Bandar Mutiara, termasuk biaya penyusunan dikumen amdal dan pembangunan pisik, tapi anggaran konon informasinya tidak dilaksanakan, akhirnya anggaran sebesar Rp7,5 miliar dari DAK itu masuk kembali ke kas negara.
Harapan dana sebanyak Rp7,5 miliar itu kembali dapat dimanfaatkan untuk melanjutkan pekerjaan yang tidak terlaksana pada tahun 2021 untuk dilaksankan pada tahun 2022 ini, ternyata dana tersebut tidak turun lagi pada tahun 2022 ini, buktinya, sudah hampir habis tahun angaran 2022, tidak ada kegiatan apa-apa untuk lanjut kembali membangun Objek Wisata Bandar Mutiara tersebut.
Menjawab pertanyaan marapipost.com, Wali Nagari Tiku Selatan Ismardi berharap, apabila Pemda Agam sudah tidak mungkin lagi untuk melanjutkan pembangunan objek wisata tersebut, sebaiknya diserahkan kembali lokasi tersebut kepada Pemerintahan Nagari Tiku Selatan,katanya. Bagi yang penasaran atas pemberitaan ini, silakan tengok ke lokasi.[lk]